Kurangi Stres, Polisi Putar Lagu Demi Waktu & Kenangan Terindah
Senin, 12 Jun 2006 16:41 WIB
Surabaya - Banyak cara dilakukan polisi untuk menghibur masyarakat yang tengah tegang di jalan tol Gempol-Surabaya km 38, lokasi semburan lumpur panas. Di saat warga ramai-ramai memprotes penutupan tanggul jalan tol, polisi justru memutar lagu yang saat ini tengah hits.Dari pengeras suara mobil patroli jalan raya (PJR), polisi mengalunkan lagu berjudul "Demi Waktu" yang dipopulerkan kelompok band Ungu dan "Kenangan Terindah" yang ditembangkan oleh kelompok band Samson. Lagu-lagu tersebut diputar berkali-kali oleh polisi yang berjaga mengatur lalu lintas dari mobil PJR, sambil sesekali mengingatkan pengendara kendaraan agar berhati-hati."Biar tidak stres, biar dingin, tidak perlu tegang," kata salah seorang petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas di jalan tol km 38, lokasi semburan lumpur panas dari Lapindo Brantas, yang berpusat di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Senin (12/6/2006). Saat ini sejumlah warga Desa Siring memprotes penutupan kembali tanggul di jalan tol. Namun, protes tersebut tidak dihiraukan para pekerja. Mereka tetap menutup jalan tol dengan tanggul dan memancang tiang besi untuk menangkis aliran lumpur.Setelah tanggul ditutup kembali dengan pasir dan batu, aliran lumpur ke jalan tol berhenti. Jalan tol Surabaya-Gempol mulai mengering. Sementara arah sebaliknya, jalur tol Gempol-Surabaya, masih tebal. Akibat penutupan tanggul ini, luapan air dan lumpur mengarah ke pemukiman warga Desa Jatirejo dan Siring. Warga yang tinggal di kedua desa itu tidak bisa mengelak dari luberan lumpur.Untuk mengeringkan lumpur di jalan tol Gempol-Surabaya, PT Jasa Marga memasang pipa berdiameter 40 cm sepanjang 4 km lebih. Pipa tersebut digunakan untuk membuat lumpur di jalan tol ke bak penampungan di areal persawahan yang tengah dikeruk di Desa Reno Kenongo. Kemungkinan setiap bak penampungan ini bisa menampung lumpur selama 2 bulan.
(jon/)











































