Bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengungkap kebutuhan mendesak korban bencana saat ini adalah sandang dan pangan.
"Paling (kebutuhan mendesak) mereka sandang, pangan, tapi bantuan sudah mengalir dari kemarin. Tinggal desa yang ngatur sama Dinas Sosial," kata Aris kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Korban tanah longsor di Pamijahan diketahui telah mengungsi akibat rumahnya rusak berat, begitu pula dengan yang tidak terkena langsung. Sebab, mereka khawatir longsor susulan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang di Cibunian, Kecamatan Pamijahan, yang terkena dampak mereka mengungsi, karena rumahnya nggak bisa dipakai. Yang tidak hancur pun juga tidak bisa (dipakai), karena sangat mengkhawatirkan," tutur Aris.
"Khawatir susulan dari material yang menutup rumah di depannya itu. Dampaknya ke konstruksi bangunan yang nggak kena gitu," tambahnya.
Sebanyak tiga keluarga juga mengungsi akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Leuwiliang. Saat ini petugas gabungan sedang melakukan pembersihan lumpur di sekitar lokasi.
"Ada yang mengungsi kemarin itu ada tiga keluarga, karena bukan karena roboh, tapi rumahnya belum dibersihkan dari lumpur. Jadi pagi ini tim dan unsur lainnya dalam proses pembersihan gitu," bebernya.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.
Saksikan juga 'Pilu Warga Afghanistan Kuburkan Keluarga Korban Gempa':
Listrik di lokasi bencana dalam kondisi padam. Susah sinyal seluler di sekitar lokasi juga diketahui menjadi kendala komunikasi.
"Iya, jadi kalau si petugas agak ke bawah (susah sinyal) gitu ya, di bawah juga jauh selama jalan belum terbuka gitu," terangnya.
Pencarian korban hilang di Leuwiliang dan Pamijahan dilanjutkan hari ini. Sebanyak dua alat berat telah diturunkan.
"Baru bergerak pencarian lagi tuh sekitar jam 07.00 WIB tadi. Udah masuk semalam dua beko," pungkasnya.
71 Bangunan Rusak dan 195 Orang Ngungsi
Bencana hidrometeorologi ini menyebabkan rusaknya sejumlah rumah warga. Ratusan orang juga mengungsi akibat bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung di Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Leuwiliang.
"Peristiwa itu menelan satu korban jiwa, satu lainnya masih dalam pencarian dan tiga orang mengalami luka ringan. Sementara itu 20 KK (kepala keluarga) terdampak dan 52 KK/175 jiwa mengungsi ke tempat kerabat," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (24/6).