Drama di Sidang: Pelukan Napoleon Bonaparte ke M Kace Usai Gebrak Meja

Drama di Sidang: Pelukan Napoleon Bonaparte ke M Kace Usai Gebrak Meja

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 23 Jun 2022 20:32 WIB
Irjen Napoleon dan M Kace Berpelukan
M Kace dan Irjen Napoleon berpelukan. (Wilda Nufus/detikcom)
Jakarta -

Sidang penganiayaan M Kace yang menjerat mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte diwarnai dengan sejumlah drama. Dari insiden gebrak meja hingga pelukan Napoleon ke M Kace.

Sidang tersebut terlaksana di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022). M Kace tiba sekitar pukul 10.50 WIB. M Kace menggunakan pakaian batik berwarna cokelat serta dengan tangan terborgol.


Pemukul Pertama M Kace

M Kace menyebut mantan Panglima Laskar FPI Maman Suryadi yang pertama kali memukulnya. Setelah dipukul, M Kace dilumuri kotoran manusia oleh Irjen Napoleon dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah Maman datang, pernyataan apa yang diingat?" tanya salah seorang kuasa hukum Napoleon, Ahmad Yani.

M KaceM Kace (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)

"Pertanyaan sama dengan Heri dan terdakwa kenapa kamu mengatakan Nabi Muhammad kepalanya besar. Saya jawab itu ada di hadis," kata Kace.

ADVERTISEMENT

Sontak pernyataan Kace itu membuat Maman kesal. Maman, disebut Kace, kemudian memukulnya.

"Itu langsung mukul," kaca Kace.

"Yang mukul siapa?" tanya Ahmad Yani.

"Maman itu, yang pertama mukul Maman," ucap Kace.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Rekaman CCTV Saat Irjen Napoleon Tampar Kace Gegar Mengaku Ateis

[Gambas:Video 20detik]




Gebrak Meja

Kemudian giliran Napoleon menanyakan tentang penistaan agama yang diduga dilakukan M Kace. Namun M Kace selalu berkelit.

"Apakah Saudara saksi mengatakan bahwa orang Islam itu semuanya...," kata Napoloen.

"Saya tidak mengatakan," sahut M Kace.

Napoleon terus mencecar soal pernyataan Kace tentang Nabi Muhammad. Kace saat ditanya terus menjawab 'tidak'.

Irjen Napoleon Gebrak Meja saat M Kace Bersaksi di SidangIrjen Napoleon Gebrak Meja saat M Kace Bersaksi di Sidang (Wilda Nufus/detikcom)

"Apakah saksi mengatakan bahwa Rasulullah itu matanya belo merah dan kepala...," tanya Napoleon.

"Saya tidak mengatakan demikian," jawab Kace.

"Apakah saksi mengatakan Rasulullah itu berjalannya bungkuk?" tanya Napoleon lagi.

"Saya tidak mengatakan demikian, hanya menjawab-menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan ke saya," ungkap Kace.

Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan Napoleon kepada M Kace. Namun tetap saja M Kace menjawab 'tidak'.

"Apakah Saudara mengatakan bahwa Rasulullah berteman dengan jin?" tanya Napoleon.

"Tidak," jawab M Kace.

"Apakah Saudara saksi mengatakan kepada saya dan teman-teman yang lain bahwa Rasulullah itu justru menyembah jin bukan menyembah Allah?" tanya Napoleon.

"Tidak," kata Kace.

Di sinilah Napoleon menggebrak meja dengan sangat kencang. Hakim lalu meminta Napoleon untuk tenang.

"Saudara tenang dulu, tenang," kata hakim ketua Djuyamto.

"Ini pembohong Yang Mulia," sahut salah satu kuasa hukum Napoleon.

Napoleon kemudian meminta maaf kepada majelis hakim. Napoleon menyebut tidak terima junjungannya dinista.

"Saya sudah terlalu sering dihina oleh publik dengan kasus yang sama, saya diam. Namun apabila junjunganku dinista, percuma salatku, percuma hajiku, percuma semua ya Allah. Saya tidak sanggup untuk menerima ya Allah orang yang ketawa-ketawa dihina akidahnya, lebih baik dia berkain kafan daripada hidup," tegas Napoleon.

Selengkapnya di halaman berikutnya.


Berpelukan

Hakim ketua Djuyamto meminta Irjen Napoleon dengan M Kace untuk saling memaafkan. Kedunya pun menyanggupinya.

Mulanya, hakim Djuyamto bertanya apakah Napoleon dan M Kace tidak keberatan jika berpelukan.

"Saudara kan tadi diperlihatkan video antara Terdakwa dengan Saudara sempat berangkulan, saling mengucapkan maafan. Kalau hari ini diulangi, Saudara berkeberatan tidak? Artinya saling memaafkan walaupun proses hukum tetap jalan?" tanya hakim Djuyamto.

"Oh iya, jadi konsekuensi hukum tetap jalan. Kalau memaafkan secara pribadi karena ajaran Tuhan Yesus memaafkan, saya sudah maafkan," jawab Kace.

Napoleon dan M Kace akhirnya sepakat untuk berpelukan. Saat berpelukan itu, Kace mendoakan Napoleon agar sehat selalu.

"Saya mendoakan supaya terus diberi kesehatan," kata Kace kepada Napoleon.

Masyarakat yang hadir di ruang sidang kemudian memberikan tepuk tangan saat menyaksikan Napoleon dan M Kace berpelukan. Kace lalu berteriak untuk tidak ada lagi saling serang.

"Demi Pancasila Indonesia, merdeka. Demi Pancasila Indonesia. Damai Indonesia umat beragama, jangan lagi saling serang," ungkap Kace.

Diketahui, Irjen Napoleon Bonaparte didakwa menganiaya M Kace di Rutan Bareskrim. Napoleon juga melumuri M Kace dengan kotoran manusia.

Dalam surat dakwaan disebutkan bahwa Napoleon melakukan perbuatan itu bersama-sama dengan Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, Himawan Prasetyo, dan Harmeniko alias Choky alias Pak RT. Tuntutan untuk tiap terdakwa itu dilakukan terpisah. Napoleon didakwa dengan Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP atau Pasal 170 ayat 1 atau Pasal 351 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP dan Pasal 351 ayat 1 KUHP.

Halaman 2 dari 3
(isa/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads