Megawati Cerita Harus Ingat Jalan gegara Di-lockdown: Tapi Belum Pikun

Megawati Cerita Harus Ingat Jalan gegara Di-lockdown: Tapi Belum Pikun

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 23 Jun 2022 19:14 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan di Rakernas II PDIP, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Megawati berpidato dalam penutupan Rakernas PDIP 2022. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku jadi kuper (kurang pergaulan) gara-gara di-lockdown selama penyebaran Corona di Indonesia tinggi. Namun Megawati merasa belum pikun.

Dalam pidato penutupan Rakernas PDIP 2022, Megawati mengulas kembali pengalamannya di-lockdown saat penyebaran COVID-19 tinggi. Tapi, karena di-lockdown, Megawati merasa pemikirannya makin berkembang.

"Menurut saya, alam pikir saya makin berkembang dengan saya di-lockdown sama Mbak Puan. Yang paling cerewet ya Mbak Puan. Tapi anak-anak semua sangat setuju saya nggak boleh keluar," katanya dalam pidato penutupannya, di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya boleh keluar baru. Ini ke sini itu baru, (peresmian) masjid, lalu sini. Karena, saya hanya boleh, diizinkan keluar kalau namanya dipanggil sama Pak Jokowi. Di lain itu ndak boleh," imbuhnya.

Karena sempat di-lockdown, Megawati mengaku sampai harus mengingat kembali nama-nama jalan. Tapi Ketua Dewan Pengarah BPIP itu merasa belum pikun.

ADVERTISEMENT

"Jadi makanya rada kuper juga saya loh sekarang, betul. Nama jalan saja rupanya harus terlatih untuk diingat, diingat," katanya.

"Jadi kemarin saya mikir kemarin ini ke mana ya. Tapi saya terus 'oh ya ini gatoknya ke situ lagi', atau karena mulai, tapi saya belum pikunlah," sambung Megawati disambut tepuk tangan peserta rakernas.

(zak/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads