Ketum PKB Muhaimin Iskandar menyebut putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid, gagal mendirikan partai. Diketahui Yenny Wahid pernah mendirikan partai baru usai didepak dari PKB.
Sebagaimana diketahui, PKB versi Muhaimin Iskandar saat itu secara resmi mendepak Yenny Wahid sebagai Sekjen PKB periode 2005-2010. Pemberhentian ini terkait beberapa hal, seperti hasil musyawarah pimpinan dan silaturahmi alim ulama pada 5-6 April 2008.
PKB Cak Imin mengklaim pemberhentian ini juga didasari temuan-temuan tim investigasi DPP PKB bahwa telah terjadi infiltrasi, intimidasi, intrik, serta dugaan pemerasan yang dilakukan oleh kubu Yenny cs.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya pada 2013, Yenny ikut mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Yenny duduk sebagai Ketum. Partai ini merupakan leburan dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) pimpinan Kartini Sjahrir. Namun, partai ini tak lolos seleksi dalam Pemilu 2014 dalam proses verifikasi faktual.
Balasan Kubu Yenny Wahid
Sementara itu, kader presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Imron Rosyadi Hamid, menyebut Cak Imin salah dalam memaknai pernyataan Yenny Wahid dan memanipulasi data.
"Twit Cak Imin yg menyatakan bahwa Mbak Yenny nggak usah ikut campur urusan PKB menunjukkan kegagalan Cak Imin memahami pernyataan Mbak Yenny," kata Imron kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Dia menyebut selama ini PKB kubu Cak Imin tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur meskipun Gus Dur adalah paman yang Cak Imin lawan secara hukum di pengadilan. Menurutnya, PKB pernah mengalami penurunan suara yang sangat signifikan dalam pemilu 2009 (tinggal 4,95% suara sah nasional).
"Jadi kalau Muhaimin bilang PKB nggak terpengaruh gerakan Mbak Yenny itu tidak punya dasar. Suara PKB saat ini (9,69 % suara sah nasional) tidak melebihi persentase perolehan PKB saat mengikuti pemilu pertama 1999 (12,62 % suara sah nasional). Membandingkan angka perolehan 13,57 juta suara di tahun 2019 dengan 13,2 juta suara di dua dekade sebelumnya (1999) menjadi tidak relevan dan manipulatif karena variabel kenaikan jumlah penduduk Indonesia seolah-olah tidak diperhitungkan," ucapnya.
Imron menilai kegagalan partai yang didirikan Yenny Wahid bukanlah semata-mata urusan teknis verifikasi. Tapi, kata dia, juga ada upaya penggagalan dari beberapa pihak.
"Saya yakin Cak Imin tidak akan mampu buat partai karena PKB saat ini berhasil didirikan tahun 1998 dengan menggunakan jaringan NU di bawah kepemimpinan Gus Dur," tegasnya.
Bagaimana komentar Cak Imin? Baca di halaman selanjutnya.
Simak juga 'Klaim Demi 'Kebangkitan Indonesia Raya' Dibalik Pertemuan Cak Imin-Prabowo':