Anggota Komisi VI DPR RI F-PKS Amin Ak menantang Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) membuktikan pernyataan soal tak ada mafia minyak goreng. Amin menyebut keberadaan mafia minyak goreng di Indonesia justru sulit dibantah.
"Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan harus bisa membuktikan pernyataannya yang menyebut tidak ada mafia minyak goreng di Indonesia. Mendag mengatakan, jika krisis minyak goreng selama tujuh bulan terakhir murni disebabkan lonjakan harga internasional," kata Amin Ak kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).
Amin mengatakan ada sejumlah alasan kuat diduga menunjukkan kehadiran mafia minyak goreng. Alasan pertama, yakni pernyataan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait adanya kartel perdagangan minyak goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Amin, saat pemerintah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) 20% dan Domestic Price Obligation (DPO), justru terjadi kelangkaan minyak goreng di seluruh daerah. Namun, sesaat setelah kebijakan tersebut dicabut dan harga diserahkan ke mekanisme pasar, tiba-tiba saja pasar dibanjiri produk minyak goreng di mana-mana.
"Jika bukan aksi mafia, siapa yang bisa melakukan ini dengan membangkang terhadap kebijakan pemerintah? Bagaimana Mendag Zulhas menjelaskan hal ini?" ucapnya.
Legislator bidang perdagangan dan perindustrian ini meminta agar Mendag Zulhas fokus saja menyelesaikan masalah minyak goreng daripada melempar pernyataan tak jelas. Dia juga menantang Zulhas selesaikan persoalan minyak goreng dalam sebulan.
"Menurut hemat saya, daripada melemparkan polemik terkait mafia minyak goreng, seharusnya Mendag fokus bekerja untuk mengakhiri krisis minyak goreng. Energi publik disedot habis untuk menanggapi pernyataan pejabat yang menimbulkan polemik, sementara persoalan yang menyulitkan rakyat tak pernah secara serius diselesaikan," ujar dia.
"Berani tidak Mendag berjanji untuk menyelesaikan krisis minyak goreng dalam sebulan setelah dilantik? Kalau tidak mampu apa bentuk pertanggungjawabannya ke masyarakat?" lanjutnya.
Simak video 'Pimpinan DPR Minta Zulhas Cari Cara Stabilkan Harga-harga Barang':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Zulhas sebelumnya menepis ada mafia minyak goreng di balik masalah kelangkaan dan lonjakan harga beberapa waktu lalu.
"Nggak, saya kira bukan soal mafia dan tidak mafia (pada persoalan minyak goreng)," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (20/6).
Menurutnya kenaikan harga minyak goreng karena melonjaknya harga crude palm oil/CPO yang kemudian direspons pengusaha untuk menjual komoditas itu dengan cepat. Akibatnya, ada keterlambatan dan kekurangan pasokan CPO di dalam negeri.
"Ini kita mengantisipasi, kemudian DMO mau dilonggarkan. Lalu kurang CPO-nya. Terlambat gitu. Harga bagus kan berkah sebetulnya. Ini harga bagus bukan berkah, jadi masalah. Nah ini yang harus kita urai," terang Zulhas.
Zulhas pun mengaku telah mengetahui apa permasalah utama dalam kenaikan harga minyak di pasaran. Ia menargetkan permasalahan harga minyak goreng akan selesai satu sampai dua bulan ke depan.
"Saya sudah tahu, mengapa minyak di pasar-pasar itu mahal. Saya sudah tahu sebab-sebabnya. Sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya, sebulan-dua bulan beres Insyaallah," ungkapnya.