SCTV Berhak Tentukan Host PD, Pemirsa Perlu Suguhan Berkualitas

SCTV Berhak Tentukan Host PD, Pemirsa Perlu Suguhan Berkualitas

- detikNews
Minggu, 11 Jun 2006 17:37 WIB
Jakarta - SCTV memang berhak menentukan host Piala Dunia (PD) 2006, termasuk saat memilih Titik Soeharto. Tapi, yang perlu diingat oleh SCTV, pemirsa juga perlu suguhan yang berkualitas. Harus profesional!"Dengan segala hormat, saya sampaikan bahwa Mbak Titik tidak cocok menjadi presenter apalagi untuk acara Piala Dunia," kata anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bimo Nugroho saat berbincang dengan detikcom, Minggu (11/6/2006).Bimo memahami SCTV sebagai pemegang hak siar tunggal berhak menentukan siapa host PD 2006. Namun, pemirsa juga punya hak mendapatkan suguhan yang qualified. "Yang rugi SCTV sendiri, karena yang terjadi, penonton pindah channel ketika Mbak Titik muncul. Selain itu hak publik untuk mendapatkan tambahan ilmu sepakbola terabaikan karena presenternya kurang pintar bertanya untuk menggali jawaban komentator dan tak bisa merespons hal yang terjadi di Piala Dunia," jelas dia. Bimo menilai, Gus Dur lebih cocok dipilih oleh SCTV dibanding Mbak Titik. "Gus dur jauh lebih cocok karena cerdas, lucu dan menguasai tehnik sepakbola, ketimbang mempertahankan keberadaan Mba Titik," usulnya.Menurut dia, usulannya agar SCTV mengganti Mbak Titik dengan Gus Dur bukan tanpa dasar, karena pada Piala Dunia beberapa tahun silam Gus Dur dan Jaya Suprana pernah diduetkan menggawangi acara PD. Dan pada saat itu, kehadiran Gus Dur sangat sukses dan penonton puas dan tambah cerdas.Sementara mengenai upaya comeback-nya keluarga cendana dengan memasang Mbak Titik sebagai host PD 2006, menurut Bimo, ternyata tidak sukses memetik perhatian banyak orang. Karena banyak yang tidak paham bahwa Titik yang mereka komplain adalah anak Mantan Presiden Soeharto. "Para tetangga saya malah berdebat apa benar itu anak Pak Harto, mereka mengira Mbak Titik adalah presenter baru yang masih canggung. Mereka lebih kenal Mbak Tutut," ujarnya dengan santai. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads