Mantan Menkes Terawan Agus Putranto rapat di Komisi IX DPR membahas kelanjutan vaksin Nusantara. Terawan berharap izin edar alat kesehatan (alkes) vaksin Nusantara bisa terealisasi secepatnya.
Rapat Terawan bersama Komisi IX DPR itu berlangsung di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2022) siang. Rapat berlangsung tertutup.
Terawan menyebut pembahasan rapat itu terkait kendala vaksin Nusantara. Terawan mengatakan Komisi IX memberikan dukungan penuh agar izin edar alat kesehatan vaksin tersebut diizinkan, sehingga uji klinis III berjalan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berdoa mudah-mudahan ini bisa segera terealisasi untuk izin edar alat kesehatannya, karena itu kan terkendala, maka tadi dibicarakan di panja. Panja Komisi IX DPR ini betul-betul sangat men-support untuk supaya izin edar alkes untuk membuat vaksin Nusantara bisa diizinkan, sehingga uji klinisnya III bisa jalan dengan baik," kata Terawan seusai rapat.
"Dan saya sangat bangga wakil rakyat masih memperhatikan kita keinginan rakyat untuk apa yang bisa diberikan untuk negara. Kita hanya selalu mengharap apa yang bisa kita berikan ke negara," lanjutnya.
Terawan tidak memberikan target, namun dia berharap Kemenkes memberikan izin secepatnya. "Ya kalau bisa secepatnya, target saya secepatnya, tapi semua kan tergantung yang memberi izin, tergantung regulator Kementerian Kesehatan. Ya nek (kalau) bisa, bulan ini bisa; nek ndak bisa, bulan depan; nek bulan depan ndak bisa, tahun depan; ndak bisa tahun depan, ya habis 2024. Pokoknya kami sangat-sangat sabar dan selalu taat pada aturan dan juga regulasi yang mereka buat. Tapi prinsipnya, kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit," ucapnya.
Terawan mengatakan untuk uji klinis III pihaknya sudah menyiapkan batasan peserta. Dia memaparkan berdasarkan evaluasi uji I dan II vaksin itu dapat memproteksi COVID tanpa perlu booster.
"Kan tetap sesuai aturannya 1.800 ya, kita 1.800. Dan kita itu selalu siap dan karena ini sebuah platform yang baru, ya tentunya butuh mindset yang baru, pemikiran baru," ujarnya.
"Yang jelas, dari hasil evaluasi satu tahun uji klinis satu dan dua, kemampuan memproteksi terhadap COVID-19 masih tinggi. Artinya apa, vaksin Nusantara tidak perlu booster. Uji klinis ya, bukan saya yang ngomong," lanjut Terawan.
Termasuk proteksi untuk subvarian B4 dan B5. "Sudah, Omicron dah lengkap, antigen yang ada yang baru itu sudah lengkap, termasuk Omicron dan varian-variannya," tuturnya.
(eva/maa)