.webp)
Tiga narapidana kasus terorisme di Lapas Kelas II Serang menyatakan ikrar kesetiaan pada NKRI. Ketiganya adalah Ali (47), Rifki (26), dan Diki (26), yang berikrar tanpa paksaan.
Ikrar ketiganya dilakukan di hadapan bendera merah putih dengan pengucapan sumpah setia dan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Menurut Kalapas Heri Kusrita, ketiganya secara sadar dan tanpa paksaan melakukan ikrar.
"Mereka melakukan secara sukarela dan keluarga-keluarganya mendukung," kata Heri kepada detikcom, Serang, Banten, Senin (20/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri mengatakan tes Pancasila sudah dilakukan terhadap ketiganya. Pihak keluarga narapidana Ali juga sudah datang ke lapas mengikuti pembinaan untuk setia kepada negara.
Adapun Rifki dan Diki adalah narapidana dari Kabupaten Serang dan Medan. Setelah berikrar, keduanya akan mengikuti program kecintaan kepada negara di salah satu yayasan di daerah Banten.
"Saya sudah tes Pancasila bisa, mereka masih muda dan pidananya 3-4 tahun dan tahun depan pulang," ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Banten Tejo Herwanto mengatakan program pembinaan bagi narapidana teroris jadi salah satu prioritas. Pembinaan dilakukan untuk pembangunan mental dan keahlian sebelum terjun ke masyarakat.
"Dengan hati nuraninya mereka meminta ingin berikrar dan menjadi warga negara yang baik. Serta berjanji akan setia terhadap NKRI. Tentu ini sangat baik," kata Tejo.
Proses ikrar ini juga dibantu oleh berbagai pihak. Mulai dari program deradikalisasi, termasuk ada pendampingan dari Kementerian Agama bagi para napi teroris.
"Saya berharap penuh ikrar ini diucapkan dengan sebaik-baiknya dengan tulus dari dalam hati untuk tidak lagi melakukan tindakan yang bertentang dengan NKRI," pungkasnya.
