Ini Alasan PKB Belum Kunci Koalisi Bareng Gerindra

Ini Alasan PKB Belum Kunci Koalisi Bareng Gerindra

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Minggu, 19 Jun 2022 21:37 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid
Foto: Jazilul (Dok. MPR RI)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan alasan partainya belum mengunci koalisi dengan Gerindra. Jazilul menyebut masih menunggu partai lain bergabung dengan mereka untuk bertarung di Pilpres 2024.

"Ya tentu kalau PKB dengan Gerindra itu sudah memenuhi persyaratan untuk presidential threshold, tetapi kami tetap membuka dan Gerindra juga sepakat untuk membuka siapa tahu masih ada partai-partai lain. Misalkan Demokrat, PKS, NasDem, untuk bergabung," kata Jazilul kepada wartawan, Minggu (19/6/2022).

Diketahui, PKB dan Gerindra sudah memenuhi ambang batas pencapresan atau presidential threshold sebesar 20% jika keduanya membentuk koalisi. Perolehan suara kedua partai itu masing-masing sebesar 9,69% dan 12,57% pada pemilu 2019 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jazilul mengatakan dalam proses menjalin rencana koalisi dengan Gerindra serta parpol lain yang nantinya akan bergabung maka perlu dilihat dari kecocokan hingga visi. Sehingga kata Jazilul, PKB akan mengetahui apakah mereka sudah cukup untuk berkoalisi lalu mengajukan siapa capres yang akan diusung.

"Nah dalam bergabung ini tentu ada visi, ada kecocokan, ada komunikasi yang terbangun sebelumnya maupun yang rencana-rencana yang akan kita lakukan bersama," kata Wakil Ketua MPR itu.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami tahu bahwa PKB dan Gerindra sudah cukup untuk naik ke pelaminan dan menunjukkan siapa calon pengantennya, presiden dan wakil presiden, tapi alangkah lebih baiknya jika ada partai lain juga yang ikut bareng-bareng," sambungnya.

Jazilul mengatakan PKB dan Gerindra hanya menunggu 'janur kuning melengkung' sembari menunggu partai lain untuk bergabung. Dia mencontohkan duet Prabowo Subianto dan Cak Imin di poros koalisi yang mereka rencanakan.

"Nah karena itulah PKB sampai hari ini tetap akan membuka komunikasi dengan partai-partai yang lain, dan Gerindra menyetujui itu, maka klop. Oleh sebab itu, ini hanya menunggu janur melengkung kita resmikan siapa presiden dan wakil presidennya (yang diusung). Misalkan Mas Bowo dengan Gus Muhaimin. Nah, jalan itu sambil kita mencari teman. Jadi kita tidak akan menutup komunikasi," katanya.

Soal kelanjutan rencana koalisi dengan PKS dan Demokrat, Jazilul menyebut masih akan meneruskan komunikasi kerja sama politik tersebut. Jazilul mengaku pihaknya kemudian menjalin komunikasi yang baik pula dengan Gerindra saat di tengah hubungan intens dengan PKS dan Demokrat.

"Begini, PKB ini aktif melakukan komunikasi dengan berbagai partai dengan semangat yang baik dan pikiran yang positif. Dengan PKS dan Demokrat, kami terus melakukan komunikasi waktu itu dan sampai hari ini karena koalisi Semut Merah yang kita rencanakan ini koalisi yang masih terbuka," katanya.

"Nah di tengah-tengah kita berkomunikasi ternyata ada juga komunikasi yang baik dengan Gerindra," lanjut dia.

Jazilul blak-blakan lebih realistis bekerja sama dengan Gerindra untuk berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang. "Ternyata Gerindra dan PKB berkomunikasi dan akhirnya kelihatannya kalau bersama Gerindra ini lebih realistis dan lebih cepat untuk mencari pasangan dan memasangkan siapa presiden dan wakil presidennya," kata dia.

Baca berita selanjutnya di halaman berikut

Diberitakan sebelumnya, PKB mengatakan pertemuan Ketum Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Ketum Gerindra Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, merupakan takdir baik menuju Pilpres 2024. Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan prospek menjalin kerja sama dengan Gerindra lebih jelas dan bisa lebih cepat usai sebelumnya menyatakan 'diam-diam pacaran' bersama Demokrat dan PKS.

Jazilul mulanya menjelaskan alasan PKB justru tiba-tiba menjalin hubungan dengan Gerindra setelah buka-bukaan sudah merencanakan koalisi dengan Demokrat dan PKS. Jazilul menyebut hal itu merupakan jalan takdir.

"Itu jalan takdir. Kita berencana, takdir yang menentukan. Kami tetap terbuka untuk bersama-sama demi kebangkitan Indonesia Raya," kata Jazilul saat dihubungi, Senin (19/6).

Jazilul menyebut takdir itu menandakan hal baik bagi Prabowo dan Cak Imin naik ke pelaminan pada tahun politik 2024. Jazilul menyebut keduanya terbuka dengan partai lainnya untuk bergabung.

"Takdir baik, Mas Bowo dan Gus Muhaimin segera naik ke pelaminan, bersama Gerindra, PKB, dan partai lainnya," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Soal hubungan 'pacaran' dengan Demokrat dan PKS, PKB mengatakan masih akan meneruskan. Dia justru menyebut hubungannya masih pendekatan atau PDKT.

"Monggo kita teruskan untuk mencapai kecocokan," katanya.

"Iya (PDKT), penjajakan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads