Jakarta 'Juara Dunia' Udara Buruk, Gerindra: Perlu Investigasi

Jakarta 'Juara Dunia' Udara Buruk, Gerindra: Perlu Investigasi

Dwi Andayani - detikNews
Minggu, 19 Jun 2022 06:31 WIB
Ktua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani
Foto: Rani Mauliani (Dok. Istimewa/foto diberikan oleh narasumber)
Jakarta -

Kualitas udara di Jakarta tercatat menjadi salah satu yang terburuk di dunia pada Sabtu (18/6) akhir pekan ini. Fraksi Gerindra DKI menilai hal ini perlu menjadi perhatian.

"Memang harus jadi perhatian kita bersama karena hal tersebut pun menyangkut pada kesehatan kita bersama juga," ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani, saat dihubungi, Sabtu (18/6/2022).

Rani menyebut terdapat beberapa hal yang perlu diselidiki. Salah satunya penyebab hingga pengecekan kondisi udara Jakarta selama beberapa hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang perlu diinvestigasi lagi ada apa dengan udara pagi ini, bagaimana dengan pagi kemarin atau esok, atau jangan-jangan kualitas udara ini bukan hal yang baru terjadi pada kota Jakarta, tapi kitanya yang tidak sadar akan kondisi tersebut," kata Rani.

"Apa yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara juga harus kita telusuri karena Jakarta tidak punya hutan yang ada kemungkinan terbakar sehingga udara tercemar. Apa iya dengan banyaknya volume kendaraan yang bermobilisasi di Jakarta bisa memperburuk udara sebegitunya?" sambungnya.

ADVERTISEMENT

Rani juga menilai perlu adanya pengecekan ada tidaknya tujuan terselubung dari disorotnya kualitas udara Jakarta saat ini. Sebab Rani menilai jika masalah udara menjadi perhatian rutin maka tidak akan menjadi bahan pembicaraan secara tiba-tiba.

"Atau jangan-jangan kepedulian terhadap kualitas udara ini tiba-tiba muncul untuk mencover sesuatu tujuan terselubung, semisal karena mau muncul perihal mobil listrik atau apalah. Ya semoga kepedulian ini tulus dan murni apa adanya," kata Rani.

"Karena kan tiba-tiba jadi topik trending perihal kualitas udara, kalau menjadi perhatian rutin kan engga usah tiba-tiba. Lelah sudah kita disuguhin yang terselubung-terselubung. Bagaimana masyarakat mau bangkit dari keterpurukan akibat dampak pandemi karena selalu disuguhkan kondisi-kondisi dan situasi-situasi yang menimbulkan dampak kecemasan. Ayoo move on kami mau sehat lahir dan batin, kami harus bertahan, kami berhak merasa aman dan nyaman," tuturnya.

Simak halaman selanjutnya

Simak Video: Kualitas Udara di Jakarta Mengkhawatirkan

[Gambas:Video 20detik]



Kualitas Udara Terburuk

Diketahui sebelumnya kualitas udara di Jakarta tercatat menjadi yang terburuk ketiga di dunia pada Sabtu (18/6) akhir pekan ini. Hal itu berdasarkan data kualitas udara (air quality index/AQI) dari situs IQAir.

Dilihat detikcom dari situs IQAir, data ranking kualitas udara itu terkumpul pada pukul 11.58 WIB, Sabtu (18/6/2022).

"Konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 16,8 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulisnya di situs IQAir.

Data kualitas udara ini dikumpulkan IQAir dari 16 kontributor, mulai stasiun pemerintah, yakni Kementerian LHK, BMKG, dan Kedubes Amerika Serikat (AS). Selain itu, ada juga data yang dikumpulkan dari stasiun organisasi nirlaba, seperti Greenpeace hingga perusahaan.

Pada Rabu (15/6) kemarin, Jakarta menjadi wilayah dengan kualitas udara terburuk di dunia. Pada hari itu, konsentrasi PM 2.5 mencapai 26,2 kali dari batas pedoman kualitas udara WHO.

Kualitas udara DKI Jakarta berada di 188 US AQI per 10.30 WIB dengan PM 2.5 sebesar 128 Β΅g/mΒ³ dan dan PM 10 sebesar 22 Β΅g/mΒ³. Masyarakat pun direkomendasikan untuk mengenakan masker di luar ruangan.

Saksikan juga Sosok Minggu Ini: Kisah Pendiri Institut Musisi Jalanan 'Memberontak' dan Cegat Presiden

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(dwia/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads