Temui Presiden Jerman, Airlangga Bahas Kolaborasi Hadapi Isu Global

Erika Dyah - detikNews
Jumat, 17 Jun 2022 11:33 WIB
Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta - Presiden Jerman Y.M. Frank-Walter Steinmeier baru saja melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Dalam kunjungannya, Indonesia dinilai sebagai negara yang tepat untuk peningkatan kerja sama ekonomi di bidang digitalisasi, infrastruktur energi hijau, dan keberlanjutan oleh perusahaan Jerman.

"Di tengah-tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik global, Jerman mengharapkan Indonesia sebagai mitra strategis guna menyelesaikan berbagai tantangan global," ungkap Steinmeier dalam keterangan tertulis, Jumat (17/6/2022).

Adapun hal ini disampaikan dalam pertemuan Roundtable Business Meeting Indonesia-Jerman yang diselenggarakan di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 Jakarta pada Kamis (17/6). Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi hubungan bilateral Indonesia dan Jerman yang telah mencapai 70 tahun. Serta kemitraan strategis yang juga telah terjalin dengan erat selama 10 tahun.

Ia mengungkap Indonesia dan Jerman juga sama-sama mengembang Presidensi pada dua forum strategis global tahun ini. Indonesia sebagai Presidensi G20, sedangkan Jerman pada Presidensi G7.

"Kolaborasi dan sinergi yang erat antara kedua negara merupakan kunci dalam penyelesaian berbagai isu dan tantangan global, termasuk dalam proses pemulihan ekonomi global pascapandemi dan penanganan disrupsi geoekonomi akibat dari krisis di Ukraina," tegas Airlangga.

Roundtable Business Meeting Bahas 3 Isu Kunci

Airlangga menjelaskan Roundtable Business Meeting dihadiri sejumlah perusahaan terkemuka dari Indonesia maupun Jerman, termasuk KADIN, APINDO dan asosiasi industri. Adapun delegasi bisnis Jerman terdiri dari CEO dan Perwakilan Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, kosmetik, infrastruktur, pelabuhan, alat kesehatan, teknologi informasi, perdagangan, dan konsultan hukum.

Diskusi antar pelaku bisnis mengerucut pada tiga isu kunci yang merefleksikan potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman. Mulai dari digitalisasi, infrastruktur, dan keberlanjutan. Ia mengatakan perwakilan bisnis kedua negara termasuk Presiden Steinmeier sepakat dan menyambut baik kolaborasi Indonesia-Jerman untuk terus menggali potensi dan mendorong kemitraan pada tiga bidang tersebut.

Setelah pertemuan, Airlangga, Steinmeier, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi exhibition booth yang menampilkan inovasi industri perusahaan kedua negara.

Sebelumnya, sejumlah pejabat senior Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menerima Delegasi Bisnis Jerman yang dipimpin oleh State Secretary Kementerian Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman, Anja Hajduk.

"Sebagai Presidensi G20 dan G7, diharapkan Indonesia dan Jerman dapat menjadi mitra dalam mengatasi perubahan iklim dan mempercepat transisi energi," ujar Anja.

Anja menerangkan penyelenggaraan Hannover Messe tahun lalu yang telah diselenggarakan dengan sukses diharapkan bisa terus berlanjut ke depannya. Untuk itu, Jerman menyambut baik Indonesia yang kembali menjadi Official Partner Country pada Hannover Messe 2023.

Lebih lanjut, kedua pihak sepakat untuk mendorong pembentukan platform mekanisme bilateral di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi atau Joint Economic and Investment Committee Indonesia-Jerman. Khususnya dalam mendukung upaya peningkatan kerja sama di bidang tersebut.

Sementara itu, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede juga memberikan gambaran strategi kebijakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. Ia menjelaskan pemulihan ekonomi nasional Indonesia dilakukan dengan proses transformasi ekonomi dan didukung dengan implementasi Undang-undang Cipta Kerja untuk menyederhanakan birokrasi dan menciptakan nilai tambah bagi komoditas ekspor.

Dalam kegiatan ini,lanjut Raden, Indonesia juga menawarkan beberapa sektor potensial yang bisa dikerjasamakan dengan perusahaan Jerman. Salah satunya kerja sama dengan skema Public Private Partnership (PPP) untuk proyek-proyek dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti di sektor infrastruktur berupa jalan tol, water supply, listrik, waste to energy, serta tak terkecuali di sektor kesehatan.

Sebagai informasi, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional menerima Delegasi Bisnis Jerman bersama Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum dan Ketahanan Ekonomi, Tim Asistensi Menko Perekonomian, dan sejumlah Staf Khusus Menko Perekonomian.

Simak Video 'Jokowi Bahas Kerja Sama Ekonomi-Isu Iklim dengan Presiden Jerman':






(ega/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork