Tak Ada Lagi Suara Oposisi dari PAN Usai Zulhas Jadi Menteri

Tak Ada Lagi Suara Oposisi dari PAN Usai Zulhas Jadi Menteri

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 17 Jun 2022 07:49 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas)
Foto: Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Menteri Perdagangan (Mendag). PAN pun diingatkan untuk tidak lagi bersuara layaknya oposisi pemerintah usai bergabungnya Zulkifli Hasan ke dalam kabinet.

Peringatan itu disampaikan oleh sesama koalisi PAN, yakni PPP. Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan masuknya Zulhas di kabinet menguatkan posisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang digagas Golkar, PPP, dan PAN.

"Saya melihatnya dari PPP sebagai KIB, ya. Reshuffle itu kalau buat kami, partai-partai KIB itu menguatkan posisi KIB. Kenapa, karena sekarang tiga ketua umum KIB, semua ada di dalam kabinet," kata Arsul kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsul menyebut keberadaan para ketum KIB di kabinet setelah Zulhas masuk memperlihatkan bahwa mereka memiliki akses terhadap persoalan-persoalan pemerintahan. Mereka, katanya, dapat menentukan langkah selanjutnya untuk KIB pada 2024.

"Sehingga, karena punya akses atau kesempatan yang sama untuk memahami itu, maka kemudian ketika menentukan langkah, ya katakanlah untuk KIB dalam menyusun common platform, platform bersama yang nanti akan kita sampaikan kepada capres dan cawapres yang kita akan putuskan, itu akan menjadi lebih mudah," kata Arsul.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Arsul lalu berbicara terkait hubungan komunikasi yang baik dan solid partai-partai yang ada di dalam pemerintahan meski beberapa kali mungkin mengalami beda sudut pandang. Arsul pun meminta agar PAN mulai menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.

"Ya kan begini, selama ini koalisi pemerintahan itu, dalam arti paling tidak komunikasinya, itu kan baik, solid. Meskipun tentu ada perbedaan-perbedaan sudut pandang, sekarang secara formal, koalisi itu bertambah satu anggota. Nah, kita berharap PAN ini bisa kemudian menyesuaikan diri, gitu, ya," kata anggota Komisi III DPR itu.

Simak respons PAN di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Rocky Gerung Sebut Jokowi Jenius karena Memasukkan PAN ke Kabinet':

[Gambas:Video 20detik]




Arsul menjelaskan penyesuaian diri yang dimaksud adalah tetap kritis tetapi harus bisa menyatu secara keseluruhan. Dia menekankan kritik tetap boleh, tetapi tidak bersuara layaknya oposisi.

"Artinya menyesuaikan diri itu, karena dia ada di dalam koalisi, ya memang tidak berarti tidak boleh kritis, tetap boleh kritis tetapi juga harus kita setel secara keseluruhan. Secara keseluruhan itu tidak bisa misalnya, partainya ada di sini, terus ada satu, dua, tiga politikusnya yang kemudian bersuara seperti oposisi, gitu, lho. Ndak bisa kita," kata Arsul.

"Sekali lagi, bukan tidak boleh kritis, tapi berseberangan itu saya kira tidak pas. Nah, ini sangat penting. Kedua, seperti kemarin saya sempat katakan juga, ketika misalnya salah seorang petinggi PAN itu mengatakan bahwa dapat kabar akan ada nama besar yang terjungkal. Nah, yang begitu-begitu sebaiknya kalau menyangkut partai politik lain, itu penting tidak berkomentar, gitu, lho," imbuh dia.

PAN Setuju Tak Lagi Bersuara Oposisi

Saran dan masukan dari PPP ternyata diamini oleh PAN. Waketum PAN Yandri Susanto memastikan pihaknya akan mulai bersikap lebih sopan dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah.

"Setuju. Saya kira, kalau kritik sampaikanlah dengan santun. Namanya juga teman, PAN juga bagian dari koalisi Pak Jokowi," kata Waketum PAN Yandri Susanto kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Yandri menilai, saat mengkritik pemerintah, PAN akan memperbaiki intonasi penyampaiannya. Dia mengatakan kebijakan pemerintah saat ini bagian dari tanggung jawab PAN.

"Kalau ada yang perlu diperbaiki, ya gaya atau intonasinya yang harus diperbaiki. Bagaimanapun, kebijakan yang diambil pemerintah, itu bagian dari tanggung jawab PAN," ujar Yandri.

Meski demikian, Yandri menyebutkan PAN tidak menutup pintu untuk melakukan kritik terhadap pemerintah Jokowi. Dia berharap PAN tetap bisa menjadi solusi yang baik.

"Tapi bukan berarti menutup pintu untuk melakukan kritik, saran, dan pendapat. Tinggal caranya yang kita atur caranya sedemikian rupa, sehingga masukan PAN bisa tetap menjadi solusi yang terbaik," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads