Pemprov DKI Jakarta menutup sementara Tebet Eco Park. Penutupan ini dilakukan usai parkir liar dan PKL menjamur di Tebet Eco Park beberapa waktu yang lalu.
Setiap akhir pekan, Tebet Eco Park yang diresmikan Gubernur Anies Baswedan pada April Lalu, dipenuhi warga. Warga ke Tebet Eco Park untuk menikmati suasana taman bersama keluarga.
Pada Minggu, (12/6), para PKL juga membanjiri ruas jalan sepanjang kawasan Tebet Eco Park. PKL terlihat berjualan pada sisi kiri dan kanan di jalan depan pintu selatan Eco Park hingga di pintu utara. Ada yang menjual makanan, minuman, balon, hingga mainan anak lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya soal PKL, saat itu kendaraan pengunjung Tebet Eco Park pun parkir di area tak semestinya. Mereka menggunakan badan jalan, hingga trotoar di sekitar lokasi. Sepeda motor memenuhi hampir setengah badan Jalan Tebet Barat.
Petugas Dinas Perhubungan akhirnya turun ke lapangan. Petugas Dishub menindak sejumlah kendaraan yang parkir liar. Petugas mengempiskan roda sepeda motor dengan cara mencabut pentil.
![]() |
Sejumlah pemilik sepeda motor kebingungan karena kendaraannya ditindak petugas. Mereka berteriak agar ban kendaraannya tidak dikempiskan petugas.
Menindaklanjuti hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanggil sejumlah pejabat ke Balai Kota pada Selasa (14/6). Dua di antaranya Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati, dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Simak Video 'Maaf, Tebet Eco Park Tutup Sementara Hingga Akhir Juni':
Ditutup Hingga Akhir Juni
Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup sementara Tebet Eco Park, Jakarta Selatan. Taman itu bakal ditutup hingga akhir Juni mendatang.
"Terima kasih teman untuk antusiasme selama dua bulan ini. Untuk kenyamanan bersama, Tebet Eco Park akan ditutup hingga akhir Juni," demikian pengumuman yang ditulis melalui Instagram resmi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, @tamanhutandki pada Selasa (14/6/2022) malam.
Adapun penutupan diberlakukan dalam rangka pemeliharaan serta perbaikan taman. Distamhut DKI juga menyampaikan terima kasih atas antusiasme masyarakat sejak taman itu dibuka kembali.
![]() |
"Eits, tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pada pemberitahuan selanjutnya ya, sampai jumpa!" jelasnya.
Terakhir, Distamhut DKI juga merekomendasikan taman-taman lainnya di Ibu Kota sebagai alternatif Tebet Eco Park.
"Sembari menunggu Tebet Eco Park dibuka, yuk intip taman-taman cantik di Jakarta yang bisa kamu kunjungi," tuturnya.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Mitigasi Tak Disiapkan
PDIP menyoroti kesemrawutan yang berujung penutupan sementara Tebet Eco Park di Jakarta Selatan. PDIP menilai situasi ini disebabkan oleh langkah mitigasi yang tak disiapkan.
"Menurut saya, ini akibat rencana mitigasinya atau apa pun istilahnya tidak atau belum berjalan. Jika sudah ada mitigasinya dari awal, pasti hal ini bisa diantisipasi," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike.
Anggota Komisi D itu menduga membeludaknya pengunjung Tebet Eco Park disebabkan meningkatnya kebutuhan ruang terbuka hijau. Namun tak diimbangi dengan pembangunan sejumlah taman di wilayah Jakarta.
Karena itu, dia mendesak Pemprov memprioritaskan pembangunan ruang terbuka hijau demi menunjang kebutuhan masyarakat.
"Pembangunan RPTRA atau taman yang mandek beberapa tahun ini juga menjadi kerinduan dan kebutuhan masyarakat terhadap ruang terbuka. Padahal itu hal mendasar yang harus dipenuhi untuk menunjang kualitas hidup masyarakat Jakarta," ujarnya.
Pemprov Buka Suara
Pemprov DKI Jakarta bakal mengatur pengunjung Tebet Eco Park. Masuk Tebet Eco Park nantinya akan pakai aplikasi sehingga jumlah pengunjung dapat terkontrol.
"Ke depan sedang kita evaluasi dan akan kita tata kembali lebih baik, mungkin di antaranya nanti kalau masuk ke situ nanti diusulkan melalui aplikasi supaya jumlahnya bisa diatur dikontrol, dibatasi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Selain itu, Riza menyebut pengaturan parkir Tebet Eco Park menjadi bahan evaluasi. PKL dan parkir liar tidak boleh lagi berjualan di trotoar.
"Tidak boleh lagi parkir di pinggir jalan, jualan di trotoar yang sudah bagus untuk warga jangan dipakai buat parkir atau di pakai buat jualan di situ," ujarnya.
Riza mengatakan Pemprov akan menyiapkan sentra usaha untuk berjualan serta kantong-kantong parkir di sekitar taman. Meski begitu, Riza merekomendasikan agar warga menggunakan transportasi publik ke Tebet Eco Park.
"Akan disiapkan UMKM tempatnya parkirannya juga ada. Namun memang agak lebih jauh sedikit," jelasnya.