Pihak SDN 2, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten, mengakui ada potongan dana bantuan ke puluhan siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP). Pemotongan dan penahanan rekening PIP diduga oleh kepala sekolah lama dan uang tersebut dititipkan di sekolah.
Kepsek SDN 2 Lebak Suryanta mengatakan kepala sekolah sebelumnya, Jujum, memberikan uang Rp 12,5 juta pada Mei lalu. Uang itu tidak dijelaskan untuk apa dan dia hanya menitipkan ke pihak sekolah.
"Beliau menitipkan uang Rp 12,5 juta urusan itu beliau tidak ngasih tahu apa, dia cuma menyampaikan uang dititipkan, apakah uang itu untuk dibagikan atau apa dia nggak menyampaikan, uang disimpan di lemari saya," kata Suryanta kepada wartawan di Serang, Rabu (15/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryanta menyebut rekening PIP para siswa memang selama ini dipegang oleh kepsek lama tersebut. Ia pernah meminta buku rekening beberapa kali, termasuk mendatangi rumahnya namun tak kunjung diserahkan ke pihak sekolah.
"Yang pegang kepala sekolahnya, bahkan lebih sakitnya mau diambil saya tapi nggak dikasih, saya datang langsung ke rumahnya kosong," tambahnya.
Sebelum dia, Suryanta menyebut para guru juga sempat meminta agar buku rekening siswa itu diberikan, tapi gagal. Terakhir, karena ada protes dari para wali murid, akhirnya buku tabungan diserahkan.
Soal uang yang dikembalikan kepsek lama, pihak sekolah sempat menolak. Suryanta mengatakan kepsek lama tidak menjelaskan detail mengenai uang, termasuk apakah hasil pemotongan hak siswa penerima PIP.
"Ditanya untuk apa, dia nggak pernah jawab, saya sebelumnya nggak mau nerima uangnya," tambahnya.
Wali murid yang protes pemotongan katanya jumlahnya sampai puluhan orang. Ia sudah melakukan musyawarah dengan pihak wali murid termasuk soal ganti rugi uang.
Lihat juga video 'Keakraban Pak Ribut & April, Guru Murid yang Viral di Tiktok':
Baca berita lengkapnya pada halaman berikutnya.
Untuk uang Rp 12,5 juta, oleh pihak sekolah dititipkan ke komite. Suryanta mengaku telah dimintai keterangan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengenai masalah ini.
"Kalau yang lapor ke saya mengenai keluhan PIP yang lama ada banyak sekitar 30-an, tapi info lebih lanjutnya mengenai kasus yang lama bisa ke bu Jujum," ujarnya.
detikcom sempat menghubungi Jujum mengenai hal ini. Namun ia belum bisa memberikan komentar lebih jauh karena mengenai dugaan pemotongan masih dalam proses pemeriksaan dinas.
"Maaf belum bisa, saya sedang ke Serang lagi di jalan," ujarnya saat dihubungi wartawan.
Wali Murid Keluhkan Dana PIP Dipotong
Puluhan wali murid SD di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten, mengeluh karena bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) diterima tidak utuh. Bantuan untuk murid diduga dipotong oleh oknum sekolah dari nilai yang semestinya, yakni Rp 450 ribu.
Wali murid bernama Junah mengatakan bantuan PIP di rekeningnya sudah cair sebanyak lima kali. Namun dia mengaku baru mendapatkan sekali pada saat anaknya kelas II pada 2017. Dia menyebut bantuan itu pun diduga dipotong oleh pihak sekolah.
"Cuma satu kali pencairan, itu nerima Rp 350 ribu dapatnya Rp 450 ribu dipotong Rp 100 ribu, katanya buat biaya guru, buat sekolah," kata Junah kepada wartawan, Selasa (14/6).