Sejumlah berita regional pada Senin, 13 Juni 2022, petang hingga malam menyedot perhatian pembaca. Di antaranya peristiwa tentang jurnalis media daring di Sukabumi yang dihajar orang tak dikenal (OTK) serta kosongnya sejumlah kursi wakil rakyat di DPRD Medan saat paripurna Laporan Pertanggungjawaban (Lpj) pelaksanaan APBD 2021 Pemkot Medan. Mengapa banyak anggota dewan yang absen dalam paripurna tersebut? Simak berita selengkapnya bersama enam berita terpopuler regional berikut ini.
Alasan Anggota DPRD Medan Absen Paripurna
Rapat paripurna DPRD Medan menjadi sorotan pada Senin, 13 Juni 2022. Pasalnya, sejumlah kursi terlihat kosong. Anggota DPRD yang seharusnya hadir tidak tampak di tempat. Padahal, agenda paripurna kemarin terbilang penting, yakni Laporan Pertanggungjawaban (Lpj) APBD 2021 Pemkot Medan. Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan tanggapan terhadap pandangan umum fraksi yang disampaikan pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin malam, akhirnya pihak anggota dewan yang absen angkat bicara. Sejumlah fraksi mengatakan alasan mereka tidak hadir dalam sidang paripurna tersebut karena adanya agenda lain. Misalnya Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) beralasan bahwa mereka memiliki agenda Bimbingan Teknis (Bimtek) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem.
Alasan yang kurang lebih sama pun disampaikan oleh Fraksi PDIP, dikarenakan ada Bimtek di Jakarta. "Kami ada Bimtek dari DPP di Jakarta, tau lah kan. Apalagi pesawat penuh ini, makanya kami berangkat pagi," terang Roby Barus dari Fraksi PDIP.
Selain itu, ada juga keterangan dari Fraksi Gerindra dan Fraksi PKS. Baca selengkapnya di detikSumut.
Jurnalis Media Daring Dihajar OTK Saat Bertugas
Seorang jurnalis media daring di Sukabumi bernama Ilham Nugraha mengaku dihajar orang tak dikenal (OTK) saat sedang bertugas meliput. Ia tengah meliput area RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, khususnya mengambil gambar korban jatuh di area renovasi Jembatan Bagbagan.
"Sedang liputan, awalnya saya dari lokasi kejadian di Jembatan Bagbagan. Setelah dari sana saya sempat wawancara dulu dengan warga yang membantu evakuasi korban. Setelah itu saya masuk ke dalam untuk ambil situasi rumah sakit," ujar Ilham.
Saat masuk ke dalam rumah sakit itulah, Ilham mengaku beberapa orang tak dikenal memintanya menghapus seluruh gambar yang diambil untuk kepentingan peliputan. Ilham menolak menghapus, sehingga kemudian para pelaku menghantamkan bogem mentah ke kepala jurnalis itu.
Baca kronologi kejadian selengkapnya di detikJabar.
Kemudian dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, ada berita kriminal tentang suami yang membacok pria yang menghamili istrinya serta fakta-fakta kasus viral siswa dianiaya hingga tewas. Lihat halaman selanjutnya.
Simak juga 'Ternyata Wasit yang Dipukul Anggota DPRD Tangsel Adalah Prajurit TNI':
Suami Bacok Pria yang Hamili Istrinya
Sidang perkara dugaan pembunuhan yang dilakukan Abdul Wahed terhadap Abdul Halim bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Senin. Dua orang saksi yakni Zainal dan Atep dihadirkan dan mengungkap alasan Abdul Wahed melakukan pembacokan terhadap Abdul Halim.
Atep menyebutkan, Abdul Wahed diduga membunuh karena emosi dan gengsi. "Mungkin, karena gengsi, karena istrinya dihamili korban," kata Atep dalam sidang. Abdul Wahed pun tidak membantah kesaksian Atep tersebut.
Pembacokan terhadap Abdul Halim terjadi pada 18 Desember 2021. Abdul Wahed yang sempat dipenjara dan bebas pada 16 Juni 2021 kaget mendapati istrinya, Maimuna, mengandung tiga bula. Ia bertanya siapa yang menghamili sang istri, kemudian mencari orang yang dimaksud yakni Abdul Halim pada Desember.
Baca kronologi kejadian selengkapnya di detikJatim.
Temuan Polisi di Balik Viral Siswa SMP Tewas Dianiaya
Warga Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), sempat heboh dengan adanya berita viral seorang siswa SMP tewas dianiaya rekannya. Siswa berinisial BT (13) ini disebut-sebut tewas karena di-bully. Polda Sulut pun turun tangan menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Informasi viral menyebutkan, BT dianiaya sembilan siswa di sekolahnya. Namun, narasi tersebut kemudian dibantah oleh polisi. "Bullying nda ada (korban tidak di-bully)," terang Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast pada Senin malam.
Jule menerangkan, memang BT diduga dianiaya siswa lain di sekolah. Namun, penganiayaan itu diawali dengan dugaan bahwa BT juga melakukan bullying terhadap salah satu pelaku. "Justru dia yang membullying," lanjut Kombes Jules.
Baca fakta-fakta kasus viral ini selengkapnya di detikSulsel.
Masih ada lagi berita dari Bali tentang para seniman yang adu kreativitas di Pekan Kesenian Bali serta bocah kembar yang tewas di saluran irigasi di Jawa Tengah. Lihat halaman selanjutnya.
Seniman Adu Kemampuan di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022
Pekan pertama Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 diisi dengan lomba membuat kerajinan beruk atau batok kelapa di Kalangan Ayodya Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) pada Senin. Sembilan seniman terlihat adu kemampuan menciptakan karya beruk paling estetik.
Salah satu juri, I Wayan Suardana, menjelaskan bahwa ada empat kriteria dasar yang dinilai dlaam lomba kerajinan beruk ini. "Kreativitas, keterampilan, serta tampilan sangat penting di sini. Termasuk finishing-nya," jelasnya. Terkadang, ia menilai finishing kurang dan akhirnya mempengaruhi penampilan beruk itu sendiri.
Sebagian besar peserta sudah terbiasa mengerjakan kerajinan beruk. Tim juri berharap ada ide dan gagasan baru yang muncul dalam perlombaan ini. Mereka juga melihat animo masyarakat terhadap penggunaan beruk masih dominan untuk kegiatan keagamaan. Namun, mereka berharap masyarakat bisa lebih banyak menggali manfaat dari beruk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Ikuti keseruan Pesta Kesenian Bali ke-44 hanya di detikBali.
Bocah Kembar Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi
VK dan VN, dua bocah kembar di Wonogiri tewas tenggelam di saluran irigasi Dusun Pulosari, Desa Jaten, Kecamatan Selogiri. Mereka diduga tenggelam ke dalam air setelah terpeleset saat mencuci tangan.
Kejadian itu dibenarkan oleh Kepala Desa Jaten Joko Santoso. "Kejadiannya tadi sekitar pukul 16.30," katanya. Kedua bocah tersebut merupakan warga Dusun Kalikatir Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri.
Lebih lanjut, Joko mengungkapkan bahwa keduanya berusia 12 tahun dan masih duduk di kelas 6 SD. Sejatinya mereka pergi ke saluran irigasi berenam, dengan teman-teman mereka yang lain. Korban mencari ikan di saluran irigasi tersebut. VN jatuh lebih dulu, kemudian VK berniat menolong tetapi ikut tenggelam.
Baca kronologi selengkapnya di detikJateng.