"Tidak kalah penting adik-adik kita senang menggunakan medsos dan gadget-nya dengan membuat konten agar viral dan membuat konten yang berbahaya di lalu lintas, sudah ada korban jiwa dan jangan ada lagi," kata Riza di Polda Metro Jaya, Senin (13/6/2022).
Riza juga meminta peran aktif pengawasan dari keluarga. Para orang tua diminta berperan untuk mengawasi anak-anak agar tidak melakukan kegiatan serupa.
"Mari kita para orang tua memastikan anak-anak kita jangan membuat konten atraksi yang berbahaya," ujarnya.
"Bagi seluruh warga Jakarta, tadi yang disampaikan kematian akibat kecelakaan masih tinggi. Untuk itu kami minta seluruh warga untuk berhati-hati," sambung Riza.
Selain itu dia pun meminta masyarakat konsisten mengenakan perlengkapan kendaraan lengkap hingga mematuhi aturan lalu lintas saat berkendara.
"Khususnya ibu, istri setiap hari dan pagi memastikan suami dan anak-anaknya sebelum berangkat berdoa. Memastikan menggunakan perlengkapan mulai helm, jaket dan lainnya sesuai aturan. Dan menaati seluruh peraturan lalu lintas, jaga kesehatan dan sebagainya. Dan ini penting diterapkan setiap hari supaya tidak ada korban jiwa," imbuhnya.
Disoroti Komnas Perlindungan Anak
Aksi sejumlah remaja menyetop truk demi konten tengah disorot tajam. Pasalnya, aksi ini sangat berbahaya karena menimbulkan korban jiwa.
Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebut fenomena ini terjadi karena pola salah asuh anak dari orang tua atau keluarga.
"Itu artinya apa, situasi anak dalam kondisi apapun itu tanggung jawab orang tua. Keluarga garda terdepan melindungi anak-anak. Kalau ingin menabrakkan diri demi konten, itu harus menjadi tanggung jawab orang tua. Penegakan hukum nggak bisa," ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait kepada wartawan di PN Tangerang, Selasa (7/6).
Ia berharap orang tua seharusnya jadi garda terdepan untuk menghentikan fenomena ini. Menurutnya, peran dari keluarga cukup penting.
"Oleh karena itu, kembali lagi ke keluarga. Tindakan menabrakkan diri itu tidak bisa diterima akal sehat, saya tidak hanya ingin menyalahkan orang tua. Tetapi memang itu pola pengasuhan yang sekarang itu sudah salah, orang tua tidak menjadi teladan untuk anaknya. Kalau jadi teladan pasti dia tidak mau menabrak ke truk yang melaju begitu deras," tambahnya. (ygs/mei)