Ragam Pesan 'Ojo' Jokowi ke Relawan Jelang Pilpres 2024

Ragam Pesan 'Ojo' Jokowi ke Relawan Jelang Pilpres 2024

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 12 Jun 2022 10:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan terkait urusan politik 2024 kepada Relawan Tim 7 saat silahturami di Ancol, Jakarta Utara. Pesan Jokowi yakni tidak tergesa-gesa menentukan siapa didukung, dengar suara arus bawah, dan ojo dumeh.
Jokowi saat berpidato di silaturahmi Relawan Tim 7. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memberi arahan kepada relawannya menjelang Pilpres 2024. Berkali-kali Jokowi memberi nasihat kepada relawannya agar tak gegabah soal langkah-langkah menuju tahun politik 2024 mendatang.

Jokowi menekankan agar relawan tak grasa-grusu atau terburu-buru bermanuver untuk Pilpres 2024 lantaran masih perlu menyelesaikan persoalan negara. Pesan singkat Jokowi kepada para relawan yang identik dengan bahasa Jawa itu dari ojo kesusu hingga ojo dumeh.

Ojo Kesusu

Jokowi mulanya berbicara soal arahan Pilpres 2024 kepada relawan Pro Jokowi (Projo) saat membuka Rakernas V Relawan Projo di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, akhir Mei lalu. Jokowi meminta para relawannya tak terburu-buru meminta arahan untuk Pilpres 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menjabarkan masa kepemimpinannya masih dipenuhi tantangan akibat pandemi COVID-19 dan dampak perang Rusia-Ukraina yang juga dirasakan negara-negara lain. Jokowi mengungkapkan upaya pemerintah menstabilkan harga-harga seperti bahan bakar, bahan pangan, hingga listrik yang membebani APBN. Lantas, dia berpesan agar relawan tidak terburu-buru meminta arahan 2024.

"Semuanya sulit dihitung karena ketidakpastian global terus menerus terjadi, sehingga yang ketiga yang berkaitan dengan politik karena kita harus fokus dan bekerja menyelesaikan persoalan itu tadi, urusan politik ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa," kata Jokowi saat membuka Rakernas Projo di lokasi, Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Sabtu (21/5/2022).

ADVERTISEMENT

Jokowi meminta para relawannya bersabar menunggu keputusan siapa yang akan dia pilih sebagai capres.

"Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini, sudah dibilang jangan tergesa-gesa, ojo kesusu. Ini mau tergesa-gesa kelihatannya. Sekali lagi persoalan-persoalan ini harus diselesaikan dulu baru kita masuk ke yang namanya keputusan yang saya akan dengar dari bapak-ibu semuanya, saya akan ajak bicara sekali lagi jangan tergesa-gesa," ujar Jokowi yang disambut riuh relawan Projo.

"Karena kita politik sekarang ini masih belum jelas bener ndak. Partai apa mencalonkan siapa belum jelas. Sehingga jangan sampai keliru, jangan sampai salah. Setuju kita sabar? Setuju kita tidak tergesa-gesa dulu? Oke," ujar Jokowi.

Jokowi mengaku lega ketika mendengar para relawan Projo siap bersabar menunggu arahannya. Sebab, Jokowi takut kelepasan bicara soal tokoh yang bakal dia dukung di Pilpres 2024.

"Kalau sudah menjawab seperti itu, saya jadi enak, tapi kalau desek-desek saya, saya nanti ketrucut (kelepasan). Sekali lagi ojo kesusu sik, nggih, setuju?" tuturnya.

Baca selengkapnya soal pesan Jokowi lainnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Bantah Usung Jokowi 3 Periode, Projo: Kita Mau Cari Pelanjut Jokowi

[Gambas:Video 20detik]



Ojo Dumeh

Jokowi kemudian lagi-lagi menyampaikan pesan terkait urusan politik 2024 kepada relawannya, Relawan Tim 7, saat silaturahmi di Ancol, Jakarta Utara. Pesan Jokowi adalah tidak tergesa-gesa menentukan siapa yang didukung, mendengarkan suara arus bawah, dan ojo dumeh.

"Urusan politik tahun 2024. Kita ini sedang bekerja keras menyelesaikan persoalan-persoalan besar negara. Oleh sebab itu, saya mengajak, tidak usah tergesa-gesa dulu. Kita bekerja keras menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Tidak usah grusa-grusu," kata Jokowi saat berpidato di di E-Convention Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (11/6) kemarin.

Jokowi meminta mereka tak sesumbar bicara soal 2024 apabila ada yang mempengaruhi. "Kalau ada yang mempengaruhi, sampaikan, 'Nanti dulu'. Setuju? Setuju? Setuju? Setuju? Saya senang," katanya.

Kemudian, soal siapa yang akan didukung pada 2024, Jokowi menyebut akan menampung aspirasi yang berasal dari suara masyarakat di bawah. Jokowi akan mendengarkan masukan relawan soal sosok yang didukung di 2024 dan diputuskan bersama.

"Tapi juga memang suatu saat kalau momentumnya sudah tepat, kita akan berbicara. Oleh sebab itu, pesan saya, dengarkan suara-suara di akar rumput. Suara-suara di rakyat seperti apa. Tugas Bapak-Ibu semuanya mendengarkan. Nanti kalau momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara lagi. Kita ketemu lagi," ujar Jokowi.

"Saya akan bertanya kepada Bapak-Ibu, Saudara semuanya: Siapa? Saya akan bertanya siapa? Sehingga itu nanti akan menjadi keputusan bersama. Bukan keputusan saya, tapi keputusan relawan kita," imbuhnya.

Jokowi akan bertanya kepada relawan, masyarakat menyuarakan siapa yang didukung pada 2024 nanti. Jika sudah diputuskan bersama relawan, Jokowi bersama pendukungnya itu akan mendukung penuh siapa pun yang sudah diputuskan.

"Dengarkan, jangan sampai keliru. Dengarkan yang diinginkan untuk rakyat itu siapa. Dengarkan tetangga, dengarkan akar rumput, dengarkan, semuanya. Karena nilai-nilai yang ingin kita bangun adalah nilai-nilai kerakyatan, nilai-nilai kebersamaan, bareng-bareng kita semua. Sekali lagi, kalau nanti momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara. Satu per satu akan saya tanya dan kita dengan energi yang penuh, full mendukung siapa pun yang sudah kita putuskan bersama," ucap Jokowi.

Lalu, pesan terakhir Jokowi terhadap relawan terkait politik 2024 adalah terkait perilaku. Jokowi mengingatkan kepada relawan agar tidak berperilaku berlebihan atau mentang-mentang. Dalam bahasa Jawa, dapat disebut ojo dumeh.

"Terakhir, kita ini jangan berlebihan dalam berperilaku. Kita semuanya harus introspeksi. Saya sendiri juga merasa banyak kekurangan perlu introspeksi. Kita semua juga perlu melihat kekurangan diri kita itu apa. Jangan mentang-mentang, 'Aduh, karena saya relawan Jokowi, sekarang yang kita dukung jadi presiden menjadi mentang-mentang'. Ojo dumeh. Kalau orang Jawa bilang ojo dumeh. Jangan berlebihan dalam berperilaku. Jangan mentang-mentang dalam berperilaku," sebut Jokowi.

"Sebaiknya kita berintrospeksi diri sehingga bisa memperbaiki apa-apa yang kurang. Karena saya juga manusia biasa, Bapak-Ibu juga manusia biasa, penuh dengan kekhilafan dan kekurangan. Saya rasa itu. Sekali lagi. Kita menunggu momentum yang tepat untuk menyampaikan tentang 2024. Setuju?" imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads