Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan bertema 'Optimalisasi Peran Organisasi Mahasiswa dalam Upaya Penguatan Ekonomi Keumatan di Era Disrupsi'. Irjen Fadil menyebut dalam era disrupsi, dunia mengalami guncangan yang menyebabkan berbagai macam cobaan.
"Dalam era disrupsi ini, dunia mengalami guncangan yang menyebabkan berbagai macam cobaan. Di antaranya terdapat pandemic, di mana bangsa Indonesia mendapat ujian-ujian sekaligus jawaban kepada orang-orang yang selama ini bekerja dengan character of nations yang paling bagus selama ini, dan itu digali dari akar-akar nilai-nilai luhur bangsa," ujar Fadil dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).
Fadil menyebut di balik guncangan selalu ada kesempatan. "Kesempatan tersebut menjadi sebuah ajang pembuktian betapa Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 merupakan karya umat manusia yang memang belum ada tandingannya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, ketahanan sosial di Indonesia diakui oleh dunia. Sebab kuncinya, Indonesia selalu mampu melewati segala bentuk krisis sosial ekonomi dan budaya.
"Indonesia negara dengan tingkat spiritualitas tertinggi di dunia 2021, bukti nyata kesuksesan dan peran mahasiswa dan tentunya PP HMA PERSIS dalam memajukan Indonesia yang maju, negara Indonesia diakui negara paling dermawan di dunia," katanya.
Lebih lanjut, Fadil mengatakan bahwa ke depannya mahasiswa akan memimpin Indonesia. Menurutnya, mahasiswa akan melanjutkan ikhtiar untuk memajukan bangsa dan negara yang damai, sejuk serta saling mendukung.
Ia pun menitipkan pesan agar mahasiswa harus memiliki jiwa adaptif, leadership, role model menuju Indonesia emas 2045. Tak hanya itu, mahasiswa juga harus melihat dan belajar dari praktik-praktik kepemimpinan para pemimpin sebelumnya dan melakukan modifikasi menyesuaikan tuntutan lingkungan dan kendala-kendala yang dialami oleh organisasi saat ini.
"Pemimpin masa depan adalah yang mampu berinovasi dan beradaptasi, yang melakukan semuanya karena cinta, cinta umat cinta bangsa," pungkasnya.
Simak juga 'Abdul Qadir Ngaku ke Media Dukung Pancasila, Faktanya Tidak':