Hanta Yuda menyebut peta koalisi untuk Pilpres 2024 masih dinamis. Bahkan dia menyebut peluang munculnya empat poros tetap ada, meskipun kecil.
"Nah peta ini bisa berubah kalau kemudian PDIP misalnya mengusung nama Puan Maharani sebagai capres. Nah kalau Puan Maharani jadi capres, wakilnya kan banyak, itu sudah satu poros. Dugaan saya, kalau PDIP 1 poros sendiri, akan ada 3 poros nanti terjadi. Tiga poros mungkin potensinya akan berlangsung 2 putaran," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Hanta Yuda mengatakan faktor utama kemunculan 3 poros adalah KIB. Analisisnya, 3 poros akan muncul jika PDIP tak bergabung dengan KIB.
"Kalau KIB dan PDIP akhirnya bersatu itu akan berpotensi besar dua poros. Artinya, poros yang ada di dalam pemerintahan ini, yang biasa dukung Jokowi bergabung dalam satu poros, kecuali ada satu yang keluar yang berkoalisi NasDem dan PKB, meskipun ini koalisi terpisah ya," jelas Hanta.
Hanta Yuda menuturkan, jika PDIP gabung dengan KIB, kemungkinan hanya ada 2 poros di Pilpres 2024. Poros keduanya, sebut dia, bisa saja NasDem, Demokrat dan PKS.
"Nah NasDem bergabung dengan Demokrat dan PKS, maka itu satu poros. Kalau itu yang terjadi, Ganjar vs Anies bisa saja terjadi atau ada figur-figur lain. Kita lihat diniamikanya," kata Hanta Yuda.
"Jadi, kecuali ada wacana Anies dan Ganjar atau Ganjar dan Anies dipasangkan. Nah kalau Anies-Ganjar dipasangkan bisa jadi lawannya siapa, bisa juga karena KIB dan PDIP berpisah, KIB justru bersatu sama dengan yang partai-partai di luar pemerintahan berlawanan dengan PDIP," pungkasnya.
(ain/zak)