Analisis Pakar soal Potensi Kemunculan 3 Poros Koalisi di Pilpres 2024

Analisis Pakar soal Potensi Kemunculan 3 Poros Koalisi di Pilpres 2024

Karin Nur Secha - detikNews
Kamis, 09 Jun 2022 16:23 WIB
Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis (9/6/2022).
Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis (9/6/2022). (Karin Nur Secha/detikcom)
Jakarta -

Analisis peta koalisi Pilpres 2024 mulai menghiasi kancah perpolitikan Tanah Air. Ada tiga partai yang sudah terang-terangan membangun satu faksi bernama Koalisi Indonesia Bersatu. Namun potensi kemunculan 3 poros koalisi dalam Pilpres 2024 diyakini masih terbuka lebar.

Pakar politik yang juga Direktur Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, melihat demikian. Sebab, menurutnya, ada 3 sosok yang bisa menjadi king maker kemunculan 3 poros koalisi.

Artinya, 3 sosok itu memiliki kemampuan untuk menghadirkan 3 pasangan capres-cawapres. Siapa saja 3 sosok king maker yang dimaksud Hanta Yuda? Dua di antaranya adalah Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bicara analisis king maker. KIB itu king maker-nya, potensi besarnya adalah Pak Jokowi di belakangnya," kata Hanta Yuda kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).

"Karena kita tahu Golkar, PAN, dan PPP adalah partai-partai yang cukup dekat pada Pak Jokowi sekarang ini dibandingkan partai-partai lain yang paling tidak paling dekat dan paling bisa 'dikontrol'. Itu yang paling mungkin," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, siapa satu sosok lagi yang bisa menjadi king maker kemunculan 3 poros koalisi? Menurut Hanya Yuda, dia adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Satu lagi siapa king maker-nya? Yang berpotensi menjadi kingmaker di sini adalah yang kemarin bertemu baru-baru ini, yaitu Pak SBY, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla. Jusuf Kalla adalah orang dekatnya Anies Baswedan," ucap Hanta.

"Ini mungkin ada 3 poros kalau dari nama tadi misalnya betul-betul terjalin. Meskipun ini bisa berubah, Gerindra dan PDIP misalnya terjalin koalisinya benar-benar. Jadi Prabowo-Puan, maka kemungkinan Ganjar akan masuk dari KIB," lanjutnya.

Selain itu, untuk Anies Baswedan sendiri nantinya diperkirakan akan tergabung dalam koalisi SBY, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla, sehingga nantinya diperkirakan akan ada tiga poros.

"Tapi, kalau kemudian PDIP bergabung bersama dengan KIB, maka kemungkinan akan muncul nama Ganjar, apakah Ganjar-Puan atau ganjar dengan siapa, itu potensi bipolarnya besar," kata Hanya Yuda.

"Jadi tadi KIB dengan PDIP usung nama Ganjar bisa jadi di seberangnya ada Anies atau Prabowo. Kita tidak tahu, nanti akan head to head," sambung dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Tokoh-tokoh Ini Berpotensi Jadi Penentu di Pilpres 2024

[Gambas:Video 20detik]



Hanta Yuda menyebut peta koalisi untuk Pilpres 2024 masih dinamis. Bahkan dia menyebut peluang munculnya empat poros tetap ada, meskipun kecil.

"Nah peta ini bisa berubah kalau kemudian PDIP misalnya mengusung nama Puan Maharani sebagai capres. Nah kalau Puan Maharani jadi capres, wakilnya kan banyak, itu sudah satu poros. Dugaan saya, kalau PDIP 1 poros sendiri, akan ada 3 poros nanti terjadi. Tiga poros mungkin potensinya akan berlangsung 2 putaran," paparnya.

Kemudian, Hanta Yuda mengatakan faktor utama kemunculan 3 poros adalah KIB. Analisisnya, 3 poros akan muncul jika PDIP tak bergabung dengan KIB.

"Kalau KIB dan PDIP akhirnya bersatu itu akan berpotensi besar dua poros. Artinya, poros yang ada di dalam pemerintahan ini, yang biasa dukung Jokowi bergabung dalam satu poros, kecuali ada satu yang keluar yang berkoalisi NasDem dan PKB, meskipun ini koalisi terpisah ya," jelas Hanta.

Hanta Yuda menuturkan, jika PDIP gabung dengan KIB, kemungkinan hanya ada 2 poros di Pilpres 2024. Poros keduanya, sebut dia, bisa saja NasDem, Demokrat dan PKS.

"Nah NasDem bergabung dengan Demokrat dan PKS, maka itu satu poros. Kalau itu yang terjadi, Ganjar vs Anies bisa saja terjadi atau ada figur-figur lain. Kita lihat diniamikanya," kata Hanta Yuda.

"Jadi, kecuali ada wacana Anies dan Ganjar atau Ganjar dan Anies dipasangkan. Nah kalau Anies-Ganjar dipasangkan bisa jadi lawannya siapa, bisa juga karena KIB dan PDIP berpisah, KIB justru bersatu sama dengan yang partai-partai di luar pemerintahan berlawanan dengan PDIP," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads