PKS Sinyalir Upaya Pojokkan Anies soal Heboh Bendera 'HTI'

PKS Sinyalir Upaya Pojokkan Anies soal Heboh Bendera 'HTI'

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Kamis, 09 Jun 2022 08:34 WIB
Kelompok bernama Majelis Sang Presiden Kami menggelar deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024. Acara ini diwarnai keributan soal bendera HTI. (Karin NS/detikcom)
Foto: Kelompok bernama 'Majelis Sang Presiden Kami' menggelar deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024. Acara ini diwarnai keributan soal 'bendera HTI'. (Karin NS/detikcom)
Jakarta -

Acara deklarasi kelompok bernama 'Majelis Sang Presiden Kami' di Jakarta mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres di Jakarta sempat diwarnai cekcok karena ada yang mengibarkan bendera 'HTI'. Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ahmad Yani, menduga ada yang menunggangi deklarasi tersebut dengan tujuan membuat citra buruk.

"Ya kalau memang tadi ada organisasi yang memang mungkin tadi diungkapkan HTI ya kalau HTI ini dianggap sekarang ini oleh pemerintah, kan kemarin dilarang ya, ini kan berarti kalau ada organisasi terlarang ini kan berarti bisa membuat penilaian yang kurang baik jadinya terhadap calon," kata Ahmad Yani kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).

"Padahal warga masyarakat bisa jadi yang memberikan dukungan sudah bisa baik ya kan. Bisa jadi ada pihak-pihak yang menunggangi, pakai atas nama bendera apa-bendera apa saya kira seperti itu," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahmad Yani, ada yang berupaya memojokkan Anies dengan cara memasang bendera 'HTI' dalam deklarasi tersebut. Dia mengatakan masyarakat memiliki persepsi tersendiri terhadap sosok Anies.

"Kalau misalkan ada organisasi terlarang ya kan, itu berarti kan ada orang berupaya memojokkan dari calon yang didukung kan kira-kira seperti itu. Makanya tinggal kita melihat lagi pada warga masyarakatnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Bendera HTI Dipasang saat Deklarasi Anies Capres

Sebelumnya, kelompok yang menamakan diri 'Majelis Sang Presiden Kami' menggelar deklarasi dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Acara ini diselenggarakan di salah satu hotel di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan.

Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (8/6), sempat terpajang empat bendera berkalimat tauhid hitam dan putih di panggung acara. Bendera tersebut dipasang peserta dengan disandingkan bersama bendera Merah Putih.

Bendera tersebut terpajang dari sebelum acara dimulai. Namun, sebelum acara dimulai sempat ada ketegangan karena panitia meminta agar bendera berkalimat tauhid yang dipasang peserta itu diturunkan.

Baca selengkapnya pada halaman berikut.

Simak Video 'Deklarasi Dukung Anies: Ribut-ribut 'Bendera HTI' Hingga Diusut Polisi':

[Gambas:Video 20detik]



Panitia yang meminta bendera tersebut diturunkan menyebut bendera tauhid hitam putih itu sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Diketahui, HTI sebagai ormas sudah resmi dilarang di Indonesia.

Sebelum acara dimulai, sempat ada ketegangan antarpanitia dan peserta. Mereka saling berteriak satu sama lain.

"Itu kalau mau lepas, ana umat islam!" teriaknya.

Dia mengatakan pemasangan bendera tersebut akan mencoreng Anies Baswedan. Selain itu, pemasangan bendera itu ditakutkan akan membuat persepsi yang keliru.

Polisi Selidiki

Bendera 'HTI' yang dipasang kini telah disita. Polisi menyebut tengah menyelidiki kelompok tersebut.

"Terima kasih infonya. Lagi dilidik (diselidiki, red)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat dihubungi wartawan, Rabu (8/6).

Dihubungi secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya juga tengah mendalami terkait bendera yang dikibarkan itu.

"Sedang kami dalami bendera apa tersebut, karena bendera HTI ada kemiripan dengan bendera Tauhid," kata Budhi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads