PDIP Senggol Projo di DPR Gara-gara Ganjar?

PDIP Senggol Projo di DPR Gara-gara Ganjar?

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 08 Jun 2022 08:41 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tiba-tiba berubah penampilan. Kini, kepala orang nomor satu di Jawa Tengah itu gundul plontos!
Foto: Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)
Jakarta -

Sejumlah kader PDIP di DPR RI sempat 'menyenggol' relawan Pro Jokowi (Projo). Projo disinggung bukan partai politik dan suaranya tidak berpengaruh pada PDIP.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menjawab terkait 'senggolan' PDIP itu. Dia tidak mau ambil pusing dengan sikap PDIP terhadap Projo

"Biar saja," ucap Budi Arie singkat sambil menyertakan emoticon tersenyum saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (8/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Arie pun enggan menduga-duga ketika ditanya apakah 'senggolan' PDIP itu akibat acara Projo yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Lagi-lagi, Budi Arie hanya membalas dengan emoticon senyum.

Ketua Umum Projo Budi Arie SetiadiKetua Umum Projo Budi Arie Setiadi (Dok. Istimewa)

Lantas, apa sebetulnya alasan kader-kader PDIP 'menyenggol' Projo?

ADVERTISEMENT

Berdasarkan catatan detikcom, Rabu (8/6/2022), kader PDIP di DPR RI dua kali menyorot status Projo yang bukan partai politik. PDIP menekankan bahwa Projo hanya ormas.

Simak selengkapnya 'senggolan' kader PDIP di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Blak-blakan Budi Arie Setiadi: Apakah Jokowi Mendukung Ganjar Pranowo di 2024?':

[Gambas:Video 20detik]



Sorotan terhadap Projo itu awalnya disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi PDIP Junimart Girsang. Dia bahkan menyebut suara Projo bukan lah suara PDIP.

"Suara PDIP bukan suara Projo, saya harus katakan, Projo itu bukan parpol, itu ormas," kata Junimart kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (6/6).

Junimart juga menyebut PDIP tidak khawatir lebih jauh atas manuver-manuver yang dilakukan Projo belakangan ini. Dia mempersilakan Projo bekerja sama dengan siapa pun.

"Projo itu organisasi politik nggak? Kan gitu, parpol nggak Projo? kalau parpol saya kasih jawaban, tapi kalau dia ormas saya no comment-lah, namanya ormas, boleh aja," katanya.

"Namanya pro, nanti ada Projun juga, ada Projo, ada Progan, ProBuPuan, kan boleh-boleh juga, jadi silakan saja, nggak ada masalah mau Projo ke A, Projo ke B, ya, mau ke mana," lanjutnya.

Tak hanya Junimart, Wasekjen PDIP Arief Wibowo juga sempat menyinggung Projo bukan partai politik. Pernyataan itu disampaikan Arief Wibowo dalam rapat bersama KPU RI.

"Tetapi ketika KPU zaman itu memiliki kesadaran yang tinggi, bahwa peserta pemilu adalah partai politik, ini peserta pemilu partai politik, Pak. Bukan nonpartai politik, bukan ormas, bukan LSM-LSM, partai politik, bukan Projo, Projo itu bukan partai politik," ujar Arief.

Jika ditarik lebih jauh, belakangan Projo memang sempat melakukan pergerakan politik berkaitan dengan Pemilu 2024. Salah satunya yakni menggelar acara rakernas Projo yang dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Tak hanya Jokowi, dalam acara tersebut hadir pula Ganjar Pranowo. Dalam acara itu, Jokowi sempat mengingatkan Projo agar tidak terburu-buru memutuskan dukungan terhadap capres 2024.

"Semuanya sulit dihitung karena ketidakpastian global terus-menerus terjadi, sehingga yang ketiga yang berkaitan dengan politik karena kita harus fokus dan bekerja menyelesaikan persoalan itu tadi, urusan politik ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa," kata Jokowi saat membuka Rakernas Projo di lokasi, Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Sabtu (21/5).

Tak hanya itu, Jokowi bahkan memberikan kode keras terhadap Projo. Saat itu, Jokowi menyebut Projo harus bersabar meski yang didukung mungkin ada di acara tersebut.

"Meskipun... meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," ujar Jokowi.

Lantas benarkah PDIP 'menyenggol' Projo akibat kode keras Ganjar dalam rakernas tersebut?

Halaman 2 dari 2
(maa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads