Pecat M Taufik, Gerindra Ungkit Kekalahan di DKI Saat Pilpres 2019

Pecat M Taufik, Gerindra Ungkit Kekalahan di DKI Saat Pilpres 2019

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 07 Jun 2022 12:32 WIB
Jakarta -

Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra memutuskan memecat M Taufik. Salah satu pertimbangan pemecatan M Taufik adalah kekalahan di Jakarta pada Pilpres 2019.

"Salah satunya adalah pada saat Pilpres 2019 itu DKI kalah, itu jadi catatan juga. Kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang kita lihat masih berjalan prosesnya dan diperiksa oleh KPK," kata Wakil Ketua Mahkamah Partai DPP Gerindra, Wihadi Wiyanto, di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).

Wihadi memimpin sidang berujung keputusan pemecatan M Taufik hari ini. Wihadi menyebut sidang ini merupakan kelanjutan sidang pada Februari lalu dan kembali digelar karena M Taufik dianggap menyalahi hasilnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Wihadi juga mengungkit kondisi DPD Gerindra DKI di zaman M Taufik, terutama soal kantor. M Taufik memimpin DPD Gerindra DKI sebelum digantikan Ahmad Riza Patria, yang juga menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Dia sebagai Ketua DPD, dan pada saat dia menjabat Ketua DPD tidak mempunyai kantor tetap, jadi kantornya pindah-pindah. Kita partai besar saja kantornya masih pindah-pindah, sedangkan DPD yang lain sudah mempunyai kantor. Ini adalah bukti ketidakloyalan daripada Saudara Taufik," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Proses pemecatan M Taufik disebut dilakukan secara prosedural yang membutuhkan waktu lama. Sidang pada 21 Februari lalu disebut sebagai pembinaan terhadap M Taufik sebelum akhirnya mantan pimpinan DPRD DKI Jakarta itu dianggap menyalahi dan tidak loyal.

"Kita kan ada semacam proses, prosesnya itu harus ada. Kemarin kita sudah panggil di 21 Februari untuk dilakukan pembinaan. Jadi kita lakukan pembinaan dan salah satunya kemarin pada saat kita akan ganti ketua DPRD itu pun juga sudah menunjukkan ketidakloyalan. Karena melakukan manuver-manuver juga sehingga ini berlarut-larut kemarin," katanya.

Rencana Pindah Partai

M Taufik sudah berbicara soal rencananya pindah ke Partai NasDem. Dia mengiyakannya.

"Insyaallah kali, ya," kata M Taufik setelah menghadiri pelantikan dua Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/6). Taufik menjawab pertanyaan soal pindah ke Partai NasDem setelah keluar dari anggota Dewan.

Taufik mengungkap alasannya menimbang-nimbang pindah ke Partai NasDem. Salah satunya karena dia ingin mencari partai yang bertumpu pada nasionalis.

"Memang semua berdasarkan Pancasila, tapi gerakan di partai itu bisa kita lihat mana gerakan yang bertumpu daripada agama, mana yang bertumpu pada gerakan nasionalis," jelasnya.

"Nah, saya kan berangkatnya dari partai nasionalis. Pasti kalau mau bergeser pun, kecenderungannya ke partai nasionalis," imbuhnya.

Saksikan juga Blak-blakan Airlangga Hartarto: KIB Akan Usung Capres yang Bisa Lanjutkan Program Jokowi

[Gambas:Video 20detik]



(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads