Afriansyah mengatakan pihaknya tak ada masalah dengan keputusan Yuslih. Dia mengungkit selama ini partainya telah membesarkan Yuslih di perjalanan karier politiknya.
"Kita nggak ada masalah dengan Pak Yuslih pindah, itu hak dia. Selama ini PBB sudah besarkan dia. Dua kali DPRD provinsi dan satu kali bupati," kata Afriansyah kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
Afriansyah kemudian mengungkapkan alasan di balik keputusan politik Yuslih. Menurutnya, Yuslih Ihza Mahendra kecewa terhadap PBB lantaran tak lagi dicalonkan menjadi bupati. Untuk diketahui, Yuslih menjabat Bupati Belitung Timur periode 2016-2021.
"Kecewa nggak dicalonkan jadi bupati lagi. Marah, biasalah karena PBB kan ada penilaian tersendiri terhadap kader yang duduk di legislatif maupun eksekutif," ujar dia.
Kendati begitu, Afriansyah mengaku tak memusingkan keputusan Yuslih. Dia menyebut kepindahan Yuslih sebagai bentuk hibah dari PBB.
"Sekarang dia pindah, nggak ada masalah, dan kami hibahkan dia ke Partai Demokrat," ujar Afriansyah.
Afriansyah berharap Partai Demokrat semakin besar dengan bergabungnya Yuslih di sana. Afriansyah menekankan PBB tak akan kehabisan kader.
"Semoga Partai Demokrat besar adanya bekas kader PBB di sana. Kami tidak kehabisan kader," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, keputusan Yuslih bergabung di Partai Demokrat itu disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief. Andi menyambut kedatangan Yuslih di partainya.
"Selamat datang, Yuslih Ihza Mahendra, bergabung di Demokrat," kata Andi, Kamis (2/6).
Andi mengungkapkan alasan Yuslih melanjutkan karier politik di Demokrat. Menurutnya, Yuslih sudah lama ingin bergabung.
"Alasannya sudah lama ingin bergabung dan melihat Partai Demokrat saat ini sangat menjanjikan dan demokratis," ujar Andi Arief.
Simak juga 'PD Pertanyakan Perubahan Partai Mahasiswa Indonesia dari Parkindo 1945':
(fca/gbr)