"Sudah kami cek bahwa informasi itu adalah informasi yang salah atau hoax," kata Riza di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022).
Riza mengatakan tim dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan kecamatan terkait telah melakukan pengecekan. Hasilnya, delapan warga itu memang sempat menderita demam pada April lalu.
Namun, katanya, warga tersebut demam bukan karena virus dari tikus. Dia kembali menegaskan kabar yang beredar soal warga kena penyakit dari tikus adalah informasi yang salah.
"Memang ada delapan orang dahulu waktu bulan April di bulan Ramadan. Ada yang sakit dan lain-lain, bukan karena virus tikus dan sudah sembuh lama. Jadi informasi itu salah," tegasnya.
Sebelumnya, delapan warga di Jaksel dikabarkan mengalami demam yang diduga disebabkan virus dari tikus. Penyebab pasti sakitnya warga belum diketahui pasti alias masih misterius.
Kasus tersebut terjadi di RT 08 dan RT 10 di RW 02 Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, Jaksel. Selain demam, warga yang terpapar mengalami bercak merah di badan.
"Itu memang, semacam panas, demam tinggi, terus sehari kemudian dia keluar warna merah bercak-bercak merah. Kalau orang dulu bilangnya campak terus badannya pada ngilu-ngilu, umumnya gitu," kata Ketua RT 08, M Sofyan, kepada wartawan, Selasa (31/5).
Delapan warga yang mengalami gejala tersebut telah dibawa ke puskesmas dan rumah sakit (RS) terdekat. Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) masih menelusuri penyebab penyakit tersebut.
"Jadi sebenarnya lebih dari delapan orang, cuma ada sebagian berobat di rumah sakit biasa gitu. Kalau yang puskesmas yang terdata itu dengan puskesmas dari warga saya dua orang, dari warga RT 10 dua orang. Jadi total semuanya empat orang," ucap Sofyan. (taa/haf)