IAS Yakin Loyalis Ikut ke Golkar, Demokrat Minta Kader Berpikir Jernih

IAS Yakin Loyalis Ikut ke Golkar, Demokrat Minta Kader Berpikir Jernih

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 31 Mei 2022 06:18 WIB
Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Foto: Kamhar Lakumani (Dokumentasi pribadi).
Jakarta -

Politikus senior Ilham Arief Sirajuddin (IAS) memastikan loyalis pendukungnya di Musda Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Desember 2021 akan ikut pindah ke Partai Golkar. Demokrat meminta para kader menata hati dan berpikir jernih.

"Potensi terjadinya migrasi politik beberapa pendukung Pak IAS yang mengikuti jejaknya pindah ke Partai Golkar bisa saja terjadi. Ini berpulang ke masing-masing kader berkaitan dengan hak politiknya masing-masing untuk memilih parpol tempat berlabuh dan mengabdinya," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi, Senin (30/5/2022).

Dia meminta para kader untuk berpikir jernih sebelum mengambil keputusan politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun pun demikian, tentunya kita berharap kader-kader yang masih terbawa perasaan dan terpengaruh dengan dinamika pasca Musda bisa segera cooling down dan menata hati agar bisa lebih jernih dalam mengambil keputusan," sambungnya.

Menurutnya, hal ini juga menjadi tugas Ketua DPP Demokrat Sulsel untuk segera membangun komunikasi dan merangkul kembali kader-kader yang berseberangan. Kamhar mengatakan tugas ini sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

ADVERTISEMENT

"Ini juga sekaligus menjadi imperatif bagi Pak Ni'matullah untuk sesegera mungkin membangun komunikasi, melakukan rekonsiliasi dan merangkul kembali para Ketua DPC dan kader-kader yang berseberangan di kala Musda lalu. Ini telah diinstruksikan oleh Mas Ketum AHY kepada Pak Ni'matullah selaku Ketua DPD yang telah dilantik," ujar Kamhar.

Kamhar menilai komunikasi yang baik dan merangkul kembali kader-kader yang berseberangan bisa mencegah berpindah partai. Sebab Kamhar meyakini para Ketua DPC dan kader lainnya masih memiliki rasa cinta yang besar kepada Demokrat.

"Kami berkeyakinan jika Ketua DPD sesegera mungkin bisa membangun komunikasi yang baik, rekonsiliasi bisa terwujud dan ini bisa mencegah terjadinya migrasi politik karena di lubuk hati para Ketua DPC dan kader ini masih tersimpan kecintaan yang besar terhadap Partai Demokrat," tuturnya.

Lihat juga video 'PD Pertanyakan Perubahan Partai Mahasiswa Indonesia dari Parkindo 1945':

[Gambas:Video 20detik]



IAS Yakin Loyalis Ikut Gabung ke Golkar

Untuk diketahui, IAS yang memenangkan Musda Demokrat Sulsel dengan 16 suara DPC memilih bergabung ke Partai Golkar, usai DPP Demokrat yang dipimpin Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih memilih Ni'matullah (Ulla) sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel.

IAS lalu meyakini sejumlah loyalis yang mendukungnya di Musda Demokrat Sulsel akan ikut pindah ke Partai Golkar. Beberapa orang bahkan sudah terang-terangan menyatakan keluar dari Demokrat dan gabung ke Golkar.

"Sudah ada 2, 3 orang sudah pasti menyatakan diri pasti ikut menjadi kader Golkar," ujar IAS usai dikukuhkan menjadi kader Golkar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Minggu (30/5).

IAS memaklumi bila ada orang dekatnya di Demokrat yang memutuskan ikut hengkang. Salah satu faktor yang membuat loyalisnya itu meninggalkan Demokrat karena sudah tidak nyaman.

"Saya kembalikan ke teman-teman. Teman-teman memang sementara ada yang mencari suasana nyaman dulu lah," tambah dia.

Namun IAS menegaskan tidak memaksa mereka untuk keluar dari partai Demokrat. Semuanya tergantung hasil pertimbangan masing-masing.

"Itukan hak politik seseorang. Saya selalu mengatakan, dalam dinamika politik itu, perasaan bisa terbawa. Artinya kalau kita nyaman, pasti akan bertahan. Tapi ketika ada sesuatu yang tidak nyaman, kan banyak pilihan," pungkas IAS.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads