Politikus senior Ilham Arief Sirajuddin (IAS) memastikan loyalis pendukungnya di Musda Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Desember 2021 akan ikut pindah ke Partai Golkar. Demokrat meminta para kader menata hati dan berpikir jernih.
"Potensi terjadinya migrasi politik beberapa pendukung Pak IAS yang mengikuti jejaknya pindah ke Partai Golkar bisa saja terjadi. Ini berpulang ke masing-masing kader berkaitan dengan hak politiknya masing-masing untuk memilih parpol tempat berlabuh dan mengabdinya," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi, Senin (30/5/2022).
Dia meminta para kader untuk berpikir jernih sebelum mengambil keputusan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun pun demikian, tentunya kita berharap kader-kader yang masih terbawa perasaan dan terpengaruh dengan dinamika pasca Musda bisa segera cooling down dan menata hati agar bisa lebih jernih dalam mengambil keputusan," sambungnya.
Menurutnya, hal ini juga menjadi tugas Ketua DPP Demokrat Sulsel untuk segera membangun komunikasi dan merangkul kembali kader-kader yang berseberangan. Kamhar mengatakan tugas ini sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ini juga sekaligus menjadi imperatif bagi Pak Ni'matullah untuk sesegera mungkin membangun komunikasi, melakukan rekonsiliasi dan merangkul kembali para Ketua DPC dan kader-kader yang berseberangan di kala Musda lalu. Ini telah diinstruksikan oleh Mas Ketum AHY kepada Pak Ni'matullah selaku Ketua DPD yang telah dilantik," ujar Kamhar.
Kamhar menilai komunikasi yang baik dan merangkul kembali kader-kader yang berseberangan bisa mencegah berpindah partai. Sebab Kamhar meyakini para Ketua DPC dan kader lainnya masih memiliki rasa cinta yang besar kepada Demokrat.
"Kami berkeyakinan jika Ketua DPD sesegera mungkin bisa membangun komunikasi yang baik, rekonsiliasi bisa terwujud dan ini bisa mencegah terjadinya migrasi politik karena di lubuk hati para Ketua DPC dan kader ini masih tersimpan kecintaan yang besar terhadap Partai Demokrat," tuturnya.
Lihat juga video 'PD Pertanyakan Perubahan Partai Mahasiswa Indonesia dari Parkindo 1945':