Polisi Jelaskan Alasan Fahri Calon Bintara Bisa Lolos Seleksi Tahap I

Polisi Jelaskan Alasan Fahri Calon Bintara Bisa Lolos Seleksi Tahap I

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 17:56 WIB
Jakarta -

Polda Metro Jaya menjelaskan alasan gagalnya Fahri Fadillah Nur Rizky (21) mengikuti pendidikan Bintara Polri padahal dinyatakan lulus seleksi pada tahap I. Polisi mengungkap Fahri tidak dapat ikut pendidikan karena buta warna parsial. Lantas, kenapa Fahri lulus seleksi pada tahap I?

Dalam video curhatnya yang viral, Fahri mengaku lulus seleksi ranking 35 dari 1.200 peserta. Pihak Polda Metro Jaya menduga Fahri lulus seleksi tahap pertama karena sudah mempelajari tentang tes buta warna.

"Kemungkinan terbesar yang bersangkutan belajar tentang buta warna, dia menghafal," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri diketahui sudah 3 kali ikut seleksi Bintara Polri sejak 2019. Ketiga seleksi itu menyatakan Fahri tidak lulus dengan masalah kesehatan berupa buta warna parsial.

Menurut Didiet, pengalaman tes itu dijadikan pelajaran oleh Fahri. Pemuda itu diduga telah mempelajari buku tes buta warna sehingga bisa lulus seleksi tahap I.

ADVERTISEMENT

"Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan, kayak Kimia Farma, sehingga dia bisa belajar letak-letaknya. Dan setelah melakukan pemeriksaan mendalam sekali baru ketahuan. Kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," beber Didiet.

Baca di halaman selanjutnya: Fahri sudah diberi kesempatan tes ulang tapi gagal.

Fahri Fadillah Nur Rizky kemudian lulus seleksi. Namun, saat dilakukan supervisi sebelum berangkat pendidikan, dia dinyatakan menderita buta warna parsial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menambahkan pihaknya telah memberikan kesempatan tes ulang kepada Fahri. Namun, pemuda itu tetap dinyatakan tidak lulus dengan catatan buta warna.

"Sudah diberikan kesempatan untuk tes ulang dan ketika tes ulang yang bersangkutan tadi tidak bisa mengikuti yang dilakukan. Kesimpulannya buta warna. Termasuk yang dilakukan di RS Polri hasilnya dinyatakan buta warna parsial. Yang bersangkutan sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab tidak bisa jadi Bintara," kata Zulpan.

Zulpan menambahkan masalah kesehatan mata menjadi salah syarat mutlak bagi calon anggota Polri untuk bisa lulus dalam proses seleksi hingga mengikuti pendidikan.

"Jika ada anggota Polri yang memiliki kelainan kesehatan buta warna parsial dalam tugasnya di lapangan contoh jika dia bertugas mengatur arus lalu lintas, maka tidak bisa membedakan atau melihat perbedaan lampu merah, kuning, hijau. Ini bisa berdampak pada keselamatan yang bersangkutan dan masyarakat dan banyak hal lain yang bisa ditimbulkan. Ini syarat mutlak," tutur Zulpan.

Viral Curhat Fahri di Medsos

Sebelumnya, curhat Fahri viral di media sosial. Dalam video itu, Fahri mengaku dirinya tidak dapat mengikuti pendidikan Bintara Polri padahal lulus seleksi ranking 35 dari ribuan peserta di Polda Metro Jaya.

Fahri mengatakan dirinya gagal mengikuti pendidikan Bintara Polri karena ditukar dengan siswa yang gagal. Fahri pun meminta keadilan.

"Saya sudah Binmas selama 6 bulan dan ketika saya mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang yang sudah gagal," katanya.

"Saya memohon kebijaksanaannya kepada Bapak Presiden dan Bapak Kapolri Bapak Kapolda dan anggota dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan Bintara Polri," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads