ICW Singgung Pemanfaatan Jabatan
Kritik mula datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW). ICW menyinggung soal adanya kepentingan politik dan pemanfaatan jabatan.
"Hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat jika kemudian spanduk atau baliho tersebut memang dikondisikan untuk menarik atensi masyarakat demi kepentingan politik dengan mengatasnamakan lembaga KPK dan memanfaatkan jabatannya," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Sabtu (28/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurnia mendesak Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk menyelidiki hal ini. Katanya hal ini juga perlu diingatkan ke Firli karena bisa berpotensi melanggar Pasal 4 ayat (1) huruf d PerDewas 2/2020.
"Menjamurnya spanduk atau baliho Ketua KPK mestinya menggerakkan Dewan Pengawas untuk menelusurinya lebih lanjut. Sebab, ini bukan kali pertama terjadi," katanya.
Kritik Satire Eks Pegawai
Kritik juga datang dari mantan pegawai KPK. Mantan pegawai KPK Aulia Postiera memberikan komentar satire dengan mendukung Firli untuk menjadi calon presiden.
"Saya mendukung Firli maju jadi calon presiden. Dia memang lebih cocok jadi politisi daripada jadi Ketua KPK," kata Aulia seperti diposting di akun Twitter @paijodirajo, Jumat (26/5).
Sementara itu, mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menyampaikan kritik untuk Firli. Yudi menyarankan spanduk itu diganti dengan foto Harun Masiku.
"Saran saya, daripada pasang spanduk dukungan capres, lebih baik pasang foto Harun Masiku/buronan KPK lain yang belum tertangkap agar masyarakat lebih kenal wajah-wajahnya sehingga waspada & lapor KPK jika ada orang mirip, kan bantu juga tugas pak Firli yang belom selesai," cuit Yudi di akun Twitter @yudiharahap46.
Selengkapnya di halaman berikut