Profil Buya Syafii Maarif, Sang Guru Bangsa yang Wafat Hari Ini

Profil Buya Syafii Maarif, Sang Guru Bangsa yang Wafat Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Mei 2022 14:38 WIB
Profil Buya Syafii Maarif dikenal sebagai cendekiawan Indonesia sekaligus mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah. Ia wafat hari ini, Jumat (27/5/2022).
Profil Buya Syafii Maarif, Eks Ketum Muhammadiyah yang Wafat Hari Ini (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Jakarta -

Ini profil Buya Syafii Maarif, cendekiawan Indonesia sekaligus mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah. Buya Syafii Maarif meninggal dunia hari ini, Jumat (27/5/2022).

Sebelum wafat, Buya Syafii Maarif sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Berikut informasi tentang sosok Buya Syaafii Maarif.

Profil Buya Syafii Maarif: Lahir di Sumatera Barat

Melansir buku biografi berjudul 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat' karya Ahamd Najib Burhani dkk, Buya Syafii Maarif lahir pada 31 Maret 1935 di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar). Daerah tersebut mendapat julukan "Makkah Darat".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Buya Syafii MaarifProfil Buya Syafii Maarif Foto: Ristu Hanafi/detikcom

Pendidikan Buya Syafii Maarif

Ahmad Syafii Maarif adalah putra pasangan Ma'rifah Rauf dan Fathiyah. Buya Syafii Maarif pernah menempuh pendidikan di sekolah-sekolah berikut ini.

  • Sekolah Rakyat (SR) Sumpur Kudus
  • Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudur
  • Madrasah Muallimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera
  • Madrasah Muallimin
  • FKIS IKIP (Universitas Negeri Yogya/UNY)
  • Northern Illinois University (DeKalb)
  • Ohio University (Athens)
  • The University of Chicago

Karier Buya Syafii Maarif

Buya Syafii aktif di organisasi Muhammadiyah hingga sempat menjadi Ketum PP Muhammadiyah. Berikut daftar riwayat karier Buya Syafii Maarif semasa hidupnya:

ADVERTISEMENT
  1. Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963)
  2. Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964)
  3. Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969)
  4. Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969)
  5. Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972)
  6. Asisten dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972)
  7. Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976)
  8. Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990)
  9. Profesor tamu di University of Lowa, AS (1986)
  10. Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1984-1990)
  11. Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990)
  12. Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)
  13. Dosen Senior (Pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994)
  14. Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)
  15. Professor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994)
  16. Professor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)
  17. Wakil ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)
  18. Ketua PP Muhammadiyah (1998)

Buya Syafii pernah meraih beberapa gelar, di antaranya:

  • Gelar MA dalam ilmu sejarah di Ohio University, Athens, Amerika Serikat (1980)
  • Gelar PhD dalam bidang pemikiran Islam
  • Penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina (2008).

Informasi selanjutnya tentang profil Buya Syafii Maarif ada di halaman berikutnya.

Simak Video: Blak-blakan Buya Syafii: Meluruskan Kiblat Bangsa

[Gambas:Video 20detik]






Sosok Sederhana Buya Syafii Maarif

Kesederhanaan Buya Syafii Maarif pernah digambarkan oleh Direktur Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz di laman Facebooknya, Sabtu (12/8/2017). Dalam akun tersebut, ada foto saat Buya Syafii yang naik KRL dan duduk bersama penumpang lainnya di sebuah stasiun.

"Pagi ini selepas subuh tadi, orang tua yang sudah menginjak usia 82 tahun 2 bulan ini bergegas berangkat meninggalkan penginapannya di kawasan Kuningan Jakarta Selatan menuju stasiun KRL Tebet. Dengan tujuan ke Bogor beliau bermaksud menghadiri Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila yang diinisiasi oleh lembaga baru 'Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila'," tulis Darraz di akun Facebooknya, yang dikutip ulang oleh detikcom, Jumat (27/5/2022).

Darraz juga memuji kesederhanaan dan sikap mandiri Buya Syafii. Dia menyebutkan bahwa sikap Buya itu layak ditiru dan mendoakan agar Buya selalu sehat.

"Kesederhanaan, kesahajaan, dan sikap untuk tidak mau bergantung pada orang lain serta kemerdekaan jiwa manusia sepuh ini menjadi satu bentuk keteladanan yang harus ditiru, setidaknya bagi kami anak-anak ideologisnya," ujar Darraz.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads