AKBP Irene menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Award 2022 dari kategori Polisi Berintegritas. Berikut adalah aspek-aspek positif dari AKBP Irene:
1. Kerap sidak
Untuk memastikan pelayanan prima di Polsek dan Polres di seantero DIY, dia kerap melakukan inspeksi mendadak alias sidak. Dengan begitu, objek yang dia awasi tidak bisa lagi bersiap-siap untuk berpura-pura baik dalam melayani masyarakat.
Dia juga pernah melakukan pengecekan di polsek maupun polres dengan pakaian biasa agar tidak dikenali anggota dan mendapatkan data yang riil di lapangan.
"Juga kita masuk tanpa dikenal orang, nanti datanya kita infokan ke pimpinan. Kita tugasnya membina, membimbing, mengetuk dari dalam agar bisa berubah," kata AKBP Irene kepada wartawan, Rabu (6/4).
Selain kontrol secara langsung ke polsek dan polres (sebagian secara mendadak), ada juga monitoring via aplikasi Elektronik Pembangunan Zona Integritas (EPZI) Polri. Dari situ diketahui soal komplain-komplain masyarakat terhadap pelayanan polisi.
2. Tingkatkan pelayanan polisi di DIY
Kerja-kerja AKBP Irene membuahkan hasil. Pelayanan kepolisian di wilayah DIY menjadi meningkat. Buktinya ada dalam penilaian penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). AKBP Irene sudah bertugas sebagai Kabag Reformasi Birokrasi di Polda DIY sejak 2012.
"Pelayanannya lebih baik (dibanding awal saya jadi Kabag), misalkan tandanya ini yang diakui oleh Kemenpan RI. Itu di pelayanan Polres dari lima Porles Jogja itu, empat sudah mendapatkan predikat wilayah bebas dari korupsi sama birokrasi dan melayani. Kemudian juga berdasarkan evaluasi pelayanan publik dari Kemenpan, polres-polres itu standar pelayanannya nilainya sudah sangat baik dan prima. Dua Polres prima dan sangat baik," kata AKBP Irene kepada detikcom, Kamis (7/4).
![]() |
3. Tolak gratifikasi
Menurut pengakuan koleganya, AKBP Irene adalah sosok polisi jujur yang tidak mau menerima 'sangu' dari pihak yang dia kunjungi.
"Bu Irene tidak menerima suap. Kita berupaya untuk menjadi institusi yang beresih. Nah motornya itu Bu Irene," kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih.
Irene sendiri menilai 'sangu' semacam itu sebagai bentuk gratifikasi. Sangu yang patut ditolak itu biasanya disodorkan bila dia berkunjung ke polres atau polsek. Dia senantiasa menolaknya.
"Kita kan sudah ada anggaran untuk perjalanan dinasnya. Jadi ya sudah, mencukupkan diri dari situ. Tapi mereka mau memberikan sangu (uang saku) ke kita. Saya sampaikan tidak perlu karena saya sudah dibekali dengan (anggaran) perjalanan dinas. Yang saya tolak seperti itu," tegas AKBP Irene.
Uji Publik Hoegeng Awards
Saat ini agenda Hoegeng Awards 2022 adalah uji publik terhadap 9 besar kandidat, yang salah satunya adalah AKBP Irene. Pembaca yang memiliki tambahan informasi baik sisi positif maupun negatif soal AKBP Irene bisa memberi masukan. Masukan bisa dikirim ke email redaksi@detik.com dengan subjek Hoegeng Awards 2022. Redaksi menjamin kerahasiaan identitas pembaca detikcom yang mengirimkan masukan tersebut.
(dnu/tor)