Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan kisah hidup Fadel Muhammad yang dituangkan dalam buku 'Building a Legacy' dapat menjadi sumber inspirasi bagi berbagai kalangan, khususnya generasi muda bangsa. Menurutnya, buku tersebut menegaskan kebenaran adagium universal, bahwa kesuksesan tidak datang tiba-tiba melainkan diraih dengan usaha, kerja keras dan perjuangan.
"Pak Fadel merupakan sosok yang komplet, baik sebagai politisi, pejabat pemerintahan, pengusaha, maupun akademisi. Perjalanan kehidupannya banyak menghadirkan kisah berkesan dan sangat menginspirasi. Saat masih berkarier sebagai wartawan, media massa harian Prioritas tempat saya bekerja dibredel. Saya lantas berinisiatif mendirikan majalah Info Bisnis. Di zaman itu mendirikan media massa sangat sulit, karena salah satu syaratnya harus memiliki deposito Rp 1 miliar. Berkat hubungan baik dengan para pengusaha yang pernah menjadi narasumber, salah satunya Pak Fadel, kesulitan tersebut bisa diatasi. Sehingga berbagai capaian yang saya raih pada saat ini, tidak lepas dari campur tangan Pak Fadel," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2022).
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri syukuran HUT ke-70 Fadel Muhammad sekaligus peluncuran buku 'Building a Legacy' di Jakarta, Jumat (20/5). Bamsoet menjelaskan sebagai politisi, puncak pengabdian Fadel bermuara pada jabatan Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Ia memiliki sikap politik yang tegas, dan selalu berpikiran terbuka serta berpandangan visioner dalam menyikapi dinamika politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebut Fadel sebagai sosok bersikap kolaboratif dan senantiasa mengedepankan semangat musyawarah untuk mufakat. Di sisi lain, Fadel juga mampu bersikap determinan dan gigih ketika memperjuangkan nilai-nilai yang ia yakini.
"Dalam bidang pemerintahan, Pak Fadel sukses memimpin Gorontalo selama dua periode berturut-turut (12 September 2001 - 21 Oktober 2009). Bahkan pada periode keduanya, ia berhasil meraih 81% suara masyarakat Gorontalo, sebagai wujud pengakuan atas keberhasilannya membangun Provinsi Gorontalo, sekaligus pembuktian bahwa beliau sangat dekat dan dicintai oleh masyarakat Gorontalo," terangnya.
"Tidak heran jika beliau juga dipercaya oleh Presiden SBY untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan Dan Perikanan (22 Oktober 2009 - 19 Oktober 2001) dan berhasil menaikkan taraf hidup petani garam dan nelayan, serta memperbaiki laporan keuangan kementerian dari disclaimer menjadi wajar tanpa pengecualian," sambung Bamsoet.
Ia juga menambahkan Fadel memiliki kegigihan semangat juang dan jiwa kewirausahaan pantang menyerah yang mengantarkannya pada berbagai kesuksesan. Kepribadian yang bersahaja dan mudah bergaul, serta kemampuan membangun networking turut menjadi faktor fundamental dalam keberhasilan membangun dan mengembangkan bisnis.
"Sebagai akademisi, jejak prestasi akademis yang diraih pada berbagai jenjang pendidikan, adalah gambaran pribadi yang selalu 'haus' akan pengetahuan, meskipun di saat bersamaan Pak Fadel juga disibukkan dengan urusan bisnis dan politik. Pengukuhan sebagai Guru Besar, dan penganugerahan gelar Profesor pada bidang Kewirausahaan Sektor Publik, pada Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, adalah pengakuan akademis atas komitmen Pak Fadel, untuk tidak pernah berhenti belajar, dan mengamalkan ilmu untuk pengabdian," pungkas Bamsoet.
Acara yang digelar atas inisiatif istri, anak dan menantu Fadel Muhammad itu turut dihadiri para pimpinan MPR RI seperti Ahmad Basarah (PDIP), Lestari Moerdijat (Nasdem), Jazilul Fawaid (PKB), Syarif Hasan (Demokrat), Hidayat Nurwahid (PKS) serta mantan Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita dan tokoh lainnya.
(fhs/ega)