Tawuran pelajar di Kemayoran, Jakarta Pusat, memakan korban jiwa. Seorang pelajar tewas akibat luka bacokan dalam peristiwa tawuran tersebut.
Aksi tawuran ini terjadi pada Kamis (19/5) sore kemarin. Korban ditemukan warga tergeletak simbah darah di pinggir Jalan Industri, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sejumlah warga mengevakuasi korban ke mobil pikap dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, korban meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban Tewas Seorang Pelajar
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu Wardana membenarkan adanya pelajar tewas akibat tawuran tersebut. Korban diketahui laki-laki berinisial AG (18).
"Iya (satu pelajar tewas)," ujar Wisnu Wardana saat dihubungi, Kamis (19/5).
Diawali Konvoi Pelajar Sepulang Sekolah
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan tawuran pecah ketika dua kelompok pelajar bertemu di lokasi saat mereka sedang konvoi sepulang sekolah.
"Kronologinya, seperti biasa, mereka bubar sekolah melaksanakan kegiatan konvoi-konvoi, biasa keliling-keliling, ketemu dengan kelompok lain dan terjadi tawuran," kata Komarudin saat dihubungi, Jumat (20/5).
Baca di halaman selanjutnya: dua kelompok bertemu tanpa janjian.
Dua Kelompok Bertemu Secara Kebetulan
Menurut Kombes Komarudin kedua kelompok pelajar ini secara kebetulan bertemu di lokasi kejadian. Mereka saling serang tanpa ada janjian.
"Kita belum menemukan ada indikasi janjian, karena HP yang kita bongkar belum menemukan itu. Paling ini cara-cara konvensional, mereka bubaran sekolah, keliling, ketemu di jalan, langsung mereka," kata Komarudin.
18 Orang Diamankan
Polisi bergerak cepat menindaklanjuti aksi tawuran ini. Ada 18 orang yang diamankan polisi dan dilakukan pemeriksaan.
"Sudah, semalam langsung kita amankan, total ada 18," kata Komarudin.
Dari 18 orang itu, dua di antaranya diduga pelaku utama yang melakukan pembacokan kepada korban. Keduanya yakni AP (17) dan RA (18).
"Sudah, pelaku utama penganiayaan dan pelaku pembacokan sudah diamankan, sementara masih kita kembangkan. Pelaku utama sementara ini baru dua orang yang lakukan. Yang lainnya ikut dalam aksi tawuran," katanya.
Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut. Lebih lanjut, Komarudin mengimbau kepada orang tua dan tokoh masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan.
"Tentunya langkah ke depannya akan kita lakukan dan sudah kita lakukan, dari jauh-jauh hari, memang sudah jadi konsep preventive strike dan pola-pola preventif kita lakukan, lakukan imbauan kita melibatkan para tokoh buruh sampai orang tua. Jadi kita mencegah jangan sampai pelaku-pelaku ini terjadi karena tentunya pasti sangat meresahkan mengancam keselamatan mereka," katanya.