Kala Penolakan Singapura Bikin Pendukung UAS Demo Kedubes

Kala Penolakan Singapura Bikin Pendukung UAS Demo Kedubes

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Mei 2022 20:32 WIB
Massa Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) demo di depan Kedubes Singapura, Jakarta. Mereka tuntut Singapura minta maaf usai deportasi Ustaz Abdul Somad.
Demo depan Kedubes Singapura (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak masuk ke Singapura. Hal ini berbuntut panjang hingga pendukungnya menggelar demo di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura.

Pantauan detikcom di depan gedung Kedubes Singapura di Jalan HR Rasuna Said, Jumat (20/5/2022), sekitar pukul 14.21 WIB, terlihat massa mulai berkumpul. Di sekitar lokasi, tampak petugas polisi sedang berjaga.

Massa tampak membawa tiang bendera Merah Putih. Mereka juga membawa alat pengeras suara serta membagikan kertas berisi tuntutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) demo di depan Kedubes Singapura, Jakarta. Mereka tuntut Singapura minta maaf usai deportasi Ustaz Abdul Somad.Massa Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) demo di depan Kedubes Singapura, Jakarta. Mereka tuntut Singapura minta maaf usai deportasi Ustaz Abdul Somad (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Kapolsek Setia Budi Kompol Agung Permana menyebut ada 50 personel yang dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut. Berikut ini 3 tuntutan massa Perisai yang disampaikan dalam pemberitahuan ke Polda Metro Jaya:

1. Mengecam dan mengutuk keras atas tindakan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Imigrasi Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad.
2. Meminta Kedutaan Besar Singapura yang ada di Indonesia memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka.
3. Usir Duta Besar Singapura karena telah mengusir Ustaz yang dihormati oleh rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENT

Selengkapnya di halaman berikutnya

Lihat Video: Potret Poster UAS Pahlawan NKRI di Demo Kedubes Singapura

[Gambas:Video 20detik]



Lanjut Demo Meski Diguyur Hujan

Hujan pun turun. Namun, massa tetap melanjutkan demonstrasi.

"Tindakan yang dilakukan Singapura menandakan mereka secara terang terangan menuduh UAS radikal, atau UAS itu dituduh Singapura teroris. Mereka memoles pernyataan tersebut dengan halus, bahwa seolah-olah itu kesalahan teknis," kata salah satu orator M Saleh.

Massa pendukung UAS demo di depan Kedubes Singapura (Wildan-detikcom)Foto: Massa pendukung UAS demo di depan Kedubes Singapura (Wildan-detikcom)

Bubar Usai Sound Rusak

Guyuran deras hujan mengakibatkan sound system pendemo rusak. Massa pun membubarkan diri.

"Ada kendala mobil sound-nya meledak kena hujan, jadi nggak bisa nyala," kata koordinator lapangan Muhammad Senanatha saat dihubungi.

Pantauan detikcom di lokasi, terlihat massa aksi mulai meninggalkan Kedubes Singapura di kawasan Jakarta Selatan pada pukul 16.10 WIB. Mereka tampak meninggalkan lokasi melalui Jalan HR Rasuna Said.

Selengkapnya di halaman berikutnya

Singapura Buka Suara

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura buka suara soal alasan menolak UAS. Kemendagri Singapura mengungkap pandangannya soal sosok UAS.

"Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," demikian pernyataan Kemendagri Singapura, Selasa (17/5).

Kemendagri Singapura kemudian menjelaskan alasan menolak UAS. Khotbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina diungkit.

"Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," tulis Kemendagri Singapura.

Halaman 2 dari 3
(isa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads