Anggota Komisi IV DPR Heran PMK Hewan Ternak Merebak Lagi Usai 32 Tahun

Anggota Komisi IV DPR Heran PMK Hewan Ternak Merebak Lagi Usai 32 Tahun

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 20 Mei 2022 07:46 WIB
Pemberian vitamin dan penyemprotan desinfektan pada rusa di Serulingmas Zoo Banjarnegara, Selasa (17/5/2022).
Ilustrasi hewan ternak (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Jakarta -

Penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak kembali mewabah di Indonesia. Anggota DPR meminta Kementan untuk menelusuri sumber virus.

"Kementan harus cepat menelusuri sumber virusnya dan memitigasi penyebarannya apalagi distribusi ternak antarpulau menghadapi Idul Kurban sangat besar," ujar anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka, kepada wartawan, Kamis (19/5/2022).

Suhardi mengatakan Indonesia sudah dinyatakan bebas dari PMK oleh OIE atau Organisasi Kesehatan Hewan Dunia sejak tahun 1990. Dalam situs OIE, Indonesia masih disebut sebagai negara bebas penyakit mulut dan kuku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal ini membutuhkan kerja keras yang nyata dan lama untuk bisa dinyatakan bebas dari PMK. Dia pun mempertanyakan mengapa kasus PMK bisa muncul lagi pada tahun 2022.

"PMK sebenarnya sejak 1990 Indonesia sudah dinyatakan bebas dan ini kerja keras yang lama baru bisa dinyatakan bebas," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Awal tahun ini 2022 kembali menyerang Indonesia dan ditanya Kementan sumbernya dari mana? Asal negara apa? Masuk dengan ternak hidup atau daging? Sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti," sambung Suhardi.

Suhardi menyorot tajam Kementan. Suhardi mengatakan sudah ada karantina di setiap pintu masuk RI, namun hingga kini Kementan belum juga menjelaskan darimana sumber PMK yang merebak di Indonesia.

"Siapa yang lengah perlu ditelusuri yang pasti kita punya karantina setiap pintu masuk baik ternak hidup maupun daging. Kok tidak ditahu sumbernya?" ujarnya.

Sebelumnya, kasus PMK ditemukan pada hewan ternak di sejumlah daerah. Antara lain, Jawa Timur dan Aceh.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan PMK pada ternak dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia. Dia optimis penanganan penyakit mulut dan kuku dapat dikendalikan secara cepat.

"Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5).

Syahrul mengungkap tiga strategi untuk mempercepat pengendalian penyakit mulut dan kuku. Pertama, kata SYL, Kementerian Pertanian mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan.

Kedua menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan dan ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.

Lihat juga video 'Awas! Penyakit Mulut dan Kuku Sudah Terindikasi di 6 Kabupaten di Jabar':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads