Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono buka suara soal namanya yang digadang-gadang menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Heru mengatakan masih ada kandidat yang lebih baik dari dirinya.
"Masih banyak calon-calon yang lebih bagus," kata Heru kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).
Heru diketahui memang lama berkarier di lingkungan Pemprov DKI. Perihal namanya yang masuk bursa Pj Gubernur DKI, Heru belum memikirkan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum kepikiran ke arah sana," ujar Heru.
Sebagaimana diketahui, beredar bursa nama bakal calon Pj Gubernur DKI yang akan menggantikan Anies Baswedan. Ada tiga nama yang beredar sesuai dengan yang diungkap Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya.
Adapun ketiga nama itu adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Marullah, dan eks Ketua KPU RI Juri Ardiantoro. Bursa nama itu diungkap oleh Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani.
"Kalau melihat dari tiga nama yang diusulkan, semuanya bagus. Pak Heru Budi bagus, pernah jadi eksekutif Ibu Kota, tentu paham dengan psikologi Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda kita saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin," kata Zita dalam keterangannya, Jumat (13/5).
Zita menilai ketiga nama tersebut cocok untuk nantinya memimpin DKI. Namun hal tersebut tetap berada di tangan pusat.
"Kalau dilihat dari track record-nya juga sangat mumpuni untuk memimpin Ibu Kota," kata Zita.
Meski begitu, Zita mengatakan kewenangan penunjukan Pj Gubernur DKI Jakarta ada di tangan Presiden dan Kemendagri. Dia berharap Pj Gubernur DKI akan melanjutkan pembangunan yang belum selesai.
Simak halaman selanjutnya terkait sosok Heru di mata M Taufik
Sedangkan politikus senior Gerindra M Taufik menilai sosok Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono merupakan figur yang tepat untuk mengisi jabatan Pj Gubernur DKI.
"Dari kriteria itu, saya melihat bahwa peluang besar itu Heru," kata M Taufik kepada wartawan, Selasa (17/5).
Taufik memandang Heru memiliki keunggulan jika menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta dibanding dua calon lain yang beredar saat ini, yaitu Deputi IV KSP yang juga eks timses Presiden Jokowi Juri Ardiantoro dan Sekda DKI Marullah Matali.
Pertama, Heru pernah berkarier di Jakarta sebagai staf hingga pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, dia memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi serta memiliki komunikasi yang baik dengan anggota Dewan.
"Pertama, dia paham pemda DKI karena pernah menjadi pejabat di DKI. Dia memulai karier dari bawah sampai wali kota, bahkan sampai pada kepala badan di tingkat provinsi," ujarnya.
Sementara itu, kedua tokoh lainnya memiliki kekurangan satu sama lain. Kekurangan itu jadi ganjalan bagi kedua tokoh itu menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan, yang habis masa jabatannya pada Oktober mendatang.
"Sekarang kita lihat Marullah Matali, syarat pertama dia pejabat pemda dari bawah, oke dia penuhi. Syarat kedua dia nggak penuhi," imbuhnya.