Anwar Abbas Desak Singapura Jelaskan Penyebab UAS Tak Boleh Masuk

Anwar Abbas Desak Singapura Jelaskan Penyebab UAS Tak Boleh Masuk

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 17 Mei 2022 13:56 WIB
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas
Foto: Iswahyudi/20detik
Jakarta -

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meminta pemerintah Singapura menjelaskan soal deportasi Ustad Abdul Somad (UAS). Anwar Abbas tak mau kasus ini merusak hubungan baik antara Indonesia dan Singapura.

"Muhammadiyah sangat menyesalkan tindakan pemerintah Singapura yang telah melarang Ustad Abdul Somad untuk masuk ke negara tersebut," kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).

"Untuk itu, Muhammadiyah meminta pemerintah Singapura agar bisa menjelaskan dengan sejelas-jelasnya kepada rakyat Indonesia tentang apa yang telah menjadi penyebab sehingga pemerintah Singapura menetapkan not to land atau tidak boleh mendarat kepada UAS dan mendeportasinya," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar belum mengetahui alasan Singapura mendeportasi UAS. Apakah UAS melakukan pelanggaran yang membuat dia tidak bisa masuk ke Singapura.

"Kriteria dan atau persyaratan apa yang tidak bisa dipenuhi atau yang telah terlanggar oleh UAS sehingga menyebabkan yang bersangkutan tidak bisa berkunjung ke Singapura. Ini penting dijelaskan oleh pemerintah Singapura agar tidak merusak hubungan baik di antara kedua negara yang telah terbangun selama ini," katanya.

Pengakuan UAS soal Deportasi

UAS menjelaskan kronologi saat dia ditahan di ruang 1x2 meter lalu dideportasi Singapura. UAS mengaku tak tahu alasan dideportasi Singapura.

ADVERTISEMENT

"Info bahwa saya dideportasi dari imigrasi Singapura itu sahih, betul, bukan hoax," kata UAS di kanal YouTube Hai Guys Official, seperti dilihat detikcom, Selasa (17/5).

UAS mengatakan dia berangkat ke Singapura bersama istri, anak, dan sahabatnya pada Senin (16/5). Mereka, menurut UAS, tiba di Pelabuhan Tanah Merah, Singapura, sekitar pukul 13.30.

Dia mengatakan sahabat dan keluarga sahabatnya serta istri dan anaknya diizinkan masuk ke Singapura. UAS mengklaim semua berkas yang dibutuhkan untuk masuk ke Singapura sudah dibawa.

"Berkas lengkap semua. Udah lengkap ini. Arrival card, kartu untuk datang sampai masuk, semua lengkap semua, tak ada kurang satu apa pun. Udah lengkap semua. Udah sampai distempel Imigrasi, dia tidak stempel, karena langsung di-scan saja paspor, habis itu kemudian cap jempol, habis itu pas mau keluar, saya terakhir, sahabat saya keluar, istrinya sudah, anaknya sudah, ustazah sudah, anak saya sudah, saya yang terakhir. Begitu selesai mau keluar, baru itu tas ditarik, masuk," ucap UAS.

Dia mengatakan datang ke Singapura untuk berlibur. UAS mengaku tak mendapat penjelasan dari petugas Imigrasi Singapura mengapa dia tak boleh masuk ke Singapura.

"Dalam rangka libur, ini kan hari libur. Kebetulan sahabat saya dekat rumahnya dari Singapura. Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan, pegawai Imigrasi tak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan Ambassador of Singapore in Jakarta, you have to explain to our community, why did your country, why did your government reject us? Why did your government deport us? Kenapa? Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? Apakah karena bawa narkoba? Itu mesti dijelaskan," ujarnya.

Simak Video: Dubes RI Tegaskan UAS Bukan Dideportasi Dari Singapura

[Gambas:Video 20detik]



[Gambas:Video 20detik]




(aik/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads