Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut sedang mengkaji potensi PTM di sekolah kembali ke sistem online. Hal ini menyusul bertambahnya kasus diduga hepatitis misterius di Jakarta.
Kemenkes menilai evaluasi PTM di tengah kasus hepatitis misterius ini tak diperlukan. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menilai pencegahan hepatitis akut ini bisa dimulai dengan taat protokol kesehatan (prokes).
"Nggak (Tak perlu evaluasi PTM)" ucap Nadia, kepada wartawan, Rabu (12/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia menuturkan prokes wajib diterapkan selama PTM. Apalagi, lanjut Nadia, peraturan selama pandemi terkait PTM mewajibkan menjalankan prokes.
"Prinsipnya prokes tetap diterapkan selama PTM karena mencegah hepatitis tetap cuci tangan dan memakai masker. Kan saat PTM kebijakan prokes harus tetap dijalankan di sekolah," ucapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI mencatat ada 21 kasus diduga hepatitis misterius. Wagub Riza menyebut ada sedang mengkaji PTM bisa kembali dilakukan online atau tidak.
"Termasuk PTM ini masih kita pelajari apakah akan kembali ke online, kita akan lihat," katanya.
Riza menyinggung kasus hepatitis akut misterius ini menurut WHO telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa (KLB). Namun hingga saat ini Jakarta masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
"Itu sudah dari WHO sendiri. Nanti Indonesia, Jakarta menunggu kebijakan pemerintah pusat," ungkap Riza.
Simak video 'Data WHO: Ada 6 Negara yang Laporkan Lebih dari 5 Kasus Hepatitis Akut':