Ponpes Milik Mbah Lim dan 18 Ponpes Lainnya di Klaten Rusak

Ponpes Milik Mbah Lim dan 18 Ponpes Lainnya di Klaten Rusak

- detikNews
Kamis, 01 Jun 2006 18:01 WIB
Klaten - 19 Pondok pesantren (ponpes) di Klaten rusak digoyang gempa 27 Mei. Salah satunya adalah Ponpes Al-Muttaqien Pancasila Sakti di Kecamatan Karanganom, milik kiai nyentrik KH Muslim Rifa'i Imampuro atau yang sering disapa Mbah Lim.Data tersebut dilansir oleh Paguyuban Ponpes Kabupaten Klaten (Pagupotren), Kamis (1/6/2006). Ketua Pagupontren, Jazuli A Kasmani, mengatakan dari 50 ponpes di Klaten terdapat 19 yang rusak akibat gempa. Satu di antaranya mengalami kerusakan total."Semula informasi yang masuk menyebutkan 20 ponpes rusak, setelah kami data ulang ternyata yang mengalami kerusakan 19 ponpes. Satu ponpes ambruk, sepuluh ponpes rusak parah, yang lainnya rusak sedang hingga ringan," papar Jazuli saat ditemui di Posko Kemanusiaan Warga NU di Wedi, Klaten.Ponpes yang rusak total atau ambruk itu adalah Ponpes Darul Muhibbin di Kecamatan Wedi. Pemiliknya KH Sarmanto yang juga Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC/pengurus NU tingkat Kecamatan) Wedi, juga meninggal tertimpa rumah saat gempa hari Sabtu. Jenazahnya baru dapat diangkat pada hari Senin.Salah satu pesantren yang mengalami kerusakan adalah Ponpes Al-Muttaqien Pancasila Sakti di Dusun Sumberrejo, Desa Troso, Kecamatan Karanganom. Ponpes ini milik KH Muslim Rifa'i Imampuro atau oleh publik biasa disapa Mbah Lim, yang juga mertua Jazuli.Menurut Gus Jazuli, demikian dia akrab disapa, kerusakan yang diderita pesantren milik mertuanya itu mencapai 40% dari seluruh bangunan. Selain itu bangunan lain yang tersisa juga cukup mengkhawatirkan."Saat ini para santri belajar dan tidur di luar bangunan untuk menghindari kemungkinan buruk berikutnya. Kerusakan juga dialami bangunan yang ditinggali keluarga Mbah. Rumah yang saya tinggali rusak cukup parah bagian atas, namun bagian konstruksi bawahnya masih kuat," papar dia.Tentang korban jiwa dari warga atau pengurus NU di Klaten, menurutnya, hingga saat ini pengurus PCNU di Klaten belum mendapatkan informasi memadai. Hal tersebut dikarenakan warga korban yang menyebar di pengungsian sehingga sulit dilakukan pendataan."Kerusakan kantor-kantor milik NU di seluruh Klaten juga belum lengkap. Setelah nanti data semua kerusakan maupun korban jiwa terkumpul, kami akan melaporkan keseluruhannya kepada PBNU. Hari ini tadi yang bisa kami laporkan ke Pak Hasyim Muzadi baru data kerusakan ponpes," kata dia. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads