Jepang Galakkan Baju Kasual di Tempat Kerja
Kamis, 01 Jun 2006 16:45 WIB
Tokyo - Kampanye hemat energi yang beberapa waktu lalu ramai didengungkan di Indonesia, saat ini tengah marak di Jepang.Para pejabat negeri Sakura itu tidak lagi mengenakan setelan jas dan dasi, melainkan pakaian yang lebih santai. Ini sejalan dengan program pemerintah Jepang untuk mengurangi pemakaian pendingin udara (AC).Pemerintah Jepang juga mengimbau para pegawai negeri dan swasta untuk mengenakan baju kasual di tempat kerja. Kantor-kantor juga diminta untuk menyetel suhu AC tidak lebih rendah dari 28 derajat Celcius.Perdana Menteri (PM) Junichiro Koizumi bahkan langsung mempraktekkan sendiri kebijakan baju kasual ini.Koizumi telah berjanji akan melepas dasinya selama kampanye musim semi ini. Kecuali tentunya, saat bertemu dengan pejabat-pejabat tinggi asing.Demikian seperti diberitakan media Jepang Kyodo News dan dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/6/2006).โRasanya enak tidak memakai dasi,โ ujar Koizumi yang mengenakan kemeja putih longgar khas Okinawa saat meninggalkan kediamannya menuju kantor PM.Jepang selaku tuan rumah Protokol Kyoto, telah meluncurkan serangkaian program hemat energi untuk memenuhi komitmen pentingnya dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.Bahkan pada Rabu 31 Mei malam waktu setempat, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengadakan acara pagelaran busana di mal baru, Omotesando Hills.Dalam acara itu, Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan Jepang serta para Duta Besar (Dubes) Cina, Korea Selatan, Filipina dan Thailand turun ke catwalk untuk memperagakan setelan bisnis kasual rancangan Giorgio Armani dan Louis Vuitton.Kampanye yang sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu tersebut, berhasil mengurangi pemakaian AC di banyak kantor. Namun ada pihak yang dirugikan akibat kampanye ini, yakni para produsen dasi. Mereka mengeluhkan anjloknya penjualan dasi.
(ita/)