Kasus Amaq Sinta sempat menjadi sorotan karena membunuh begal. Setelah peristiwa pembegalan itu, Pemerintah Desa Ganti, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta Amaq Sinta tidak terlalu sering keluar malam jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Dilansir detikBali, Rabu (11/5/2022), imbauan itu disampaikan Kepala Desa Ganti H Acih agar tidak menimbulkan rasa dendam dari keluarga kedua korban begal yang terbunuh di tangan Amaq Sinta saat empat kawanan begal menghadangnya di Jalan dusun Bebile Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, awal April lalu.
"Dia memang sering ke sawah. Saya bilang, kalau tidak ada keperluan penting-penting banget, jangan ke luar rumah dulu," ujar Acih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, bukan tidak mungkin, sebut Acih, rekan dua kawanan begal yang terbunuh bisa saja mengancam Amaq Sinta ketika berada di jalan raya. "Jadi kami takut kalau dia mendapat ancaman dari teman-teman begal," katanya.
Baca juga: Polisi Ditombak Saat Tangkap Begal di Jambi |
Selain itu, kata Acih, selama ke luar rumah, Amaq Sinta pun diminta tetap menggunakan helm agar tetap aman ketika berada di jalan raya.
"Intinya, kalau tidak ada keperluan mendesak jangan keluar malamlah," lagi-lagi imbau Acih.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga video 'Perjalanan Panjang Amaq Sinta Melawan Begal':