Rumah Novi mengalami kerusakan pada bagian warung dan garasi mobil. Novi menyebut angin puting beliung menyebabkan atap warung dan garasi mobilnya terangkat.
"Saya harapkan untuk rumah-rumah yang terdampak agar cepat dibantu karena pada rusak-rusak, ya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya, Juhariah, mengaku tidak berada di rumah ketika angin puting beliung terjadi. Dia mengaku baru pulang setelah peristiwa itu terjadi dan kaget saat melihat rumahnya berantakan.
"Ini semua basah, bantal, kasur, sepatu, buku, tas, baju. Kemarin berantakan semua, ini sudah diberesin. Pohon-pohon ada di sini semua, puing-puing orang pada di sini semua di dapur ini," kata Juhariah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak Budi Santoso mengatakan, hingga pukul 10.00 WIB tadi, ada 94 rumah yang terdampak puting beliung. Pemerintah Kabupaten Lebak telah menurunkan sejumlah tim kedaruratan untuk menangani bencana angin puting beliung di Kecamatan Gunung Kencana.
"Kejadian kurang lebih sekitar pukul 16.30 WIB (kemarin sore) di Desa Gunung Kencana dan Sukanegara. Bupati meminta pelaksana BPBD dan Dinsos menangani kedaruratan. Kemarin sudah turun, yang penting semua warga keselamatannya terjamin, baru kita melihat kondisi kerusakannya. Insyaallah semua kedaruratan tertangani. Kita tidak perlu mendirikan tenda karena rumah warga yang tidak bisa ditinggali bisa tinggal di rumah tetangganya atau saudaranya," tuturnya.
Budi mengatakan Pemkab Lebak akan melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terdampak. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk memberikan bantuan stimulan.
"Hari ini kita coba melihat kategori kerusakan, assessment nanti segera setelah ada arahan dari Bupati untuk memberikan bantuan stimulan. Hingga pukul 10.00 WIB, total ada 94 rumah rusak dan satu sekolah. (Atap sekolah) kurang lebih 300 meter terbawa," pungkasnya.
(haf/haf)