Kesaksian Warga soal Ngerinya Angin Puting Beliung Lebak: Pohon-Atap Terangkat

Kesaksian Warga soal Ngerinya Angin Puting Beliung Lebak: Pohon-Atap Terangkat

Fathul Rizkoh - detikNews
Selasa, 10 Mei 2022 14:23 WIB
Lebak -

Warga Kampung Dederan, Desa Gunung Kencana, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten, mengaku melihat angin puting beliung kemarin. Warga pun menceritakan ngerinya peristiwa tersebut.

Salah satu warga, Dahlan, mengaku mendengar suara angin yang begitu kuat. Dia mengaku takut keluar ketika mendengar suara tersebut.

"Kejadian setelah saya pulang dari rumah mertua. Kejadiannya sekitar pukul 16.30 WIB (kemarin). Begitu dengar angin kencang, saya dan keluarga langsung masuk ke dalam rumah, mau keluar takut. Anginnya kencang banget. Saya nggak berani ke luar rumah," kata Dahlan di lokasi, Selasa (10/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahlan mengatakan cuaca di lokasi mendung saat angin puting beliung terjadi. Setelah itu, katanya, hujan disertai petir mengguyur wilayah itu.

"Akses listrik juga mati total dari kemarin sampai hari ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Rumah Dahlan juga terdampak angin puting beliung ini. Atap pada bagian dapur rumahnya lenyap terbawa angin.

"Genting bagian dapur keangkat semua. Pohon-pohon kayak mahoni pada keangkat, terus kelapa, pelepahnya pada habis (terangkat)," jelasnya.

"Untuk saat ini bantuan material saja kali ya, genting, kusen, kerangka atap. Terus kalau bisa terpal didahulukan takut kena hujan lagi. Sekarang belum dipasang lagi gentingnya karena belum ada bahan," ucapnya.

Warga lainnya, Novita Dwi Yunitasari, menyebut angin berputar kencang lalu menghantam rumah-rumah warga hingga mengangkat genting.

"Jadi dari penglihatan saya, angin itu datang dari arah barat. Jadi langsung menghantam rumah-rumah warga hingga membuat genting dan puing-puing beterbangan. Jadi sampai kursi dan etalase yang ada di dalam rumah warga juga ikut terbawa oleh angin," ujar Novita.

"Cuaca mendung kayak mau hujan deras. Nah, setelah itu langsung datang angin puting beliung itu. Pas angin datang nggak ada hujan ataupun petir. Tapi setelah angin itu berhenti, baru hujan," sambungnya.

Kondisi di Lebak usai angin puting beliung (Fathul-detikcom)Kondisi di Lebak setelah angin puting beliung (Fathul/detikcom)

Novi mengaku berada di teras rumah ketika angin puting beliung terjadi. Dia mengatakan sejumlah warga juga berlindung di rumahnya.

"Saya berlindung dan berada di teras rumah. Karena mau keluar juga saya takut, banyak puing-puing bangunan yang berjatuhan. Semua warga panik, jadi sampai warga yang berada di jalan juga berlindung ke sini, masuk ke dalam rumah," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Rumah Novi mengalami kerusakan pada bagian warung dan garasi mobil. Novi menyebut angin puting beliung menyebabkan atap warung dan garasi mobilnya terangkat.

"Saya harapkan untuk rumah-rumah yang terdampak agar cepat dibantu karena pada rusak-rusak, ya," ujarnya.

Warga lainnya, Juhariah, mengaku tidak berada di rumah ketika angin puting beliung terjadi. Dia mengaku baru pulang setelah peristiwa itu terjadi dan kaget saat melihat rumahnya berantakan.

"Ini semua basah, bantal, kasur, sepatu, buku, tas, baju. Kemarin berantakan semua, ini sudah diberesin. Pohon-pohon ada di sini semua, puing-puing orang pada di sini semua di dapur ini," kata Juhariah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak Budi Santoso mengatakan, hingga pukul 10.00 WIB tadi, ada 94 rumah yang terdampak puting beliung. Pemerintah Kabupaten Lebak telah menurunkan sejumlah tim kedaruratan untuk menangani bencana angin puting beliung di Kecamatan Gunung Kencana.

"Kejadian kurang lebih sekitar pukul 16.30 WIB (kemarin sore) di Desa Gunung Kencana dan Sukanegara. Bupati meminta pelaksana BPBD dan Dinsos menangani kedaruratan. Kemarin sudah turun, yang penting semua warga keselamatannya terjamin, baru kita melihat kondisi kerusakannya. Insyaallah semua kedaruratan tertangani. Kita tidak perlu mendirikan tenda karena rumah warga yang tidak bisa ditinggali bisa tinggal di rumah tetangganya atau saudaranya," tuturnya.

Budi mengatakan Pemkab Lebak akan melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terdampak. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk memberikan bantuan stimulan.

"Hari ini kita coba melihat kategori kerusakan, assessment nanti segera setelah ada arahan dari Bupati untuk memberikan bantuan stimulan. Hingga pukul 10.00 WIB, total ada 94 rumah rusak dan satu sekolah. (Atap sekolah) kurang lebih 300 meter terbawa," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads