Warga Kampung Dederan, Desa Gunung Kencana, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten, mengaku melihat angin puting beliung kemarin. Warga pun menceritakan ngerinya peristiwa tersebut.
Salah satu warga, Dahlan, mengaku mendengar suara angin yang begitu kuat. Dia mengaku takut keluar ketika mendengar suara tersebut.
"Kejadian setelah saya pulang dari rumah mertua. Kejadiannya sekitar pukul 16.30 WIB (kemarin). Begitu dengar angin kencang, saya dan keluarga langsung masuk ke dalam rumah, mau keluar takut. Anginnya kencang banget. Saya nggak berani ke luar rumah," kata Dahlan di lokasi, Selasa (10/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahlan mengatakan cuaca di lokasi mendung saat angin puting beliung terjadi. Setelah itu, katanya, hujan disertai petir mengguyur wilayah itu.
"Akses listrik juga mati total dari kemarin sampai hari ini," jelasnya.
Rumah Dahlan juga terdampak angin puting beliung ini. Atap pada bagian dapur rumahnya lenyap terbawa angin.
"Genting bagian dapur keangkat semua. Pohon-pohon kayak mahoni pada keangkat, terus kelapa, pelepahnya pada habis (terangkat)," jelasnya.
"Untuk saat ini bantuan material saja kali ya, genting, kusen, kerangka atap. Terus kalau bisa terpal didahulukan takut kena hujan lagi. Sekarang belum dipasang lagi gentingnya karena belum ada bahan," ucapnya.
Warga lainnya, Novita Dwi Yunitasari, menyebut angin berputar kencang lalu menghantam rumah-rumah warga hingga mengangkat genting.
"Jadi dari penglihatan saya, angin itu datang dari arah barat. Jadi langsung menghantam rumah-rumah warga hingga membuat genting dan puing-puing beterbangan. Jadi sampai kursi dan etalase yang ada di dalam rumah warga juga ikut terbawa oleh angin," ujar Novita.
"Cuaca mendung kayak mau hujan deras. Nah, setelah itu langsung datang angin puting beliung itu. Pas angin datang nggak ada hujan ataupun petir. Tapi setelah angin itu berhenti, baru hujan," sambungnya.
![]() |
Novi mengaku berada di teras rumah ketika angin puting beliung terjadi. Dia mengatakan sejumlah warga juga berlindung di rumahnya.
"Saya berlindung dan berada di teras rumah. Karena mau keluar juga saya takut, banyak puing-puing bangunan yang berjatuhan. Semua warga panik, jadi sampai warga yang berada di jalan juga berlindung ke sini, masuk ke dalam rumah," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.