Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyoroti kemunculan kasus hepatitis misterius yang sudah terdeteksi di Jakarta. Riza berharap tidak ada lagi muncul kasus hepatitis misterius tersebut.
"Kita berharap tidak ada masalah-masalah yang mendasar, yang terjadi, yang menjadi penyebab kematian seorang maupun bayi yang disebabkan oleh hal-hal yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, itu harapan kita bersama," kata Riza kepada wartawan, Senin (9/5/2022).
"Jadi sekali lagi, kita berharap ini tidak terjadi lagi. Dinkes sedang mengecek kembali apa yang menjadi penyebabnya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza menuturkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta sedang memeriksa lebih lanjut penyebab dari penyakit hepatitis misterius. Saat ini, pihaknya sedang menunggu hasil pemeriksaan.
"Ya jadi itu sudah kami minta kepada Dinkes untuk lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan apa sebenarnya yang terjadi kan masih dalam proses ya. Kita tunggu hasilnya apakah betul dugaan hepatitis akut," jelas Riza.
Lebih lanjut, Riza menilai, pelayanan kesehatan di Jakarta sudah terbilang baik. Hal itu dapat dilihat dari fasilitas hingga sarana-prasarana yang diberikan kepada masyarakat.
"Sejauh ini ya Jakarta termasuk kota yang baik ya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, bantuan kepada masyarakat juga baik, fasilitas, sarana prasarana, SDM dokter, dan lain. Provinsi yang baik lah kita sebagai ibu kota sejauh ini memang memberi perhatian ya," tutur Riza.
Dinkes DKI Laporkan 3 Kasus Hepatitis Misterius
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan adanya tiga pasien yang dicurigai terkena hepatitis akut. Ketiga pasien itu merupakan anak-anak yang dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta.
"Yang terbaru kemarin 3 kasus rujukan dari rumah sakit daerah ke RSCM kebetulan memang usia anak-anak. Jadi polanya seperti apa kita belum berani menyimpulkan tetapi kita mendalami bagaimana kriteria klinis dan epidemiologinya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, hari ini.
Widyastuti menuturkan kasus itu masih perlu dilakukan pendalaman. Saat ini, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan para pakar.
"Semua menganggap sebagai misterius hepatitis akut. Namanya juga misterius, jadi masih perlu dilakukan pendalaman. Kita nggak tergesa-gesa menyimpulkan apa. Tentu dampingan dan koordinasi dari para pakar itu jadi sangat penting dan kami terus berkomunikasi," jelas Widyastuti.
(dwia/dwia)