Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay menegaskan pihaknya menolak gorden rumah dinas senilai Rp 43,5 miliar. Saleh meminta anggotanya mengikuti arahan tersebut.
"Ya itu kan imbauan dan arahan yang disampaikan oleh Sekjen PAN dan tentu sebagai pimpinan partai ya para anggota diminta memperhatikan adanya arahan dan imbauan tersebut," kata Saleh kepada wartawan, Senin (9/5/2022).
Saleh menilai instruksi tersebut menunjukkan rasa empati kepada masyarakat. Dia menilai gorden puluhan miliar itu telah menjadi sorotan publik lantaran dinilai berlebihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ini kan sudah menjadi perhatian dan sorotan dari masyarakat, di mana pengadaannya itu sejak awal memang dianggap terlalu berlebihan sehingga membuat masyarakat mengkritik terkait dengan pengadaan itu," kata Ketua DPP PAN itu.
"Karena itu berarti ada rasa empati dan simpati kepada masyarakat menyebabkan kita meminta supaya anggota kita nggak usah memakai gorden itu. Dan saya kira gorden lain kan juga ada, yang lama saya kira masih bagus juga," tambahnya.
Dia menegaskan pengadaan gorden bukan berasal dari anggota, melainkan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR. Dia menyebut penolakan menggunakan gorden tersebut merupakan hak anggota.
"Jadi, bukan berarti kita melakukan pembangkangan terhadap pengadaan. Pengadaan itu kan yang melakukan kesekjenan DPR, bukan DPR, jadi supaya diluruskan, karena kesekjenan yang mengadakan, ya, kita kan diminta untuk memakai saja," katanya.
"Jadi kalau anggota kami ditawarkan untuk memakai itu, saya kira masih bisa dilakukan penolakan. Kalau memang tidak mau pakai, itu adalah hak-hak dari anggota sendiri," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut