Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mencanangkan Pusat Pembinaan Al-Qur'an di Jawa Timur. Tepatnya, Quranic Center Jamiyah Madrasah Al-Qur'an (JMQ) di Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin, Sidayu, Gresik.
Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini mengungkap sebelum Ramadan pihaknya telah menggelar pertemuan dengan para senior JMQ Jawa Timur. Salah satu poin penting yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah menggagas wadah atau himpunan Pusat Pembinaan Al-Qur'an.
"Pembinanya para senior JMQ. Kita akan bina para juara MTQ Jatim dari sini untuk menjadi juara di tingkat nasional maupun internasional," ujar Jazilul dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela pencanangan Pusat Pembinaan Al-Qur'an 'Quranic Center' JMQ Jatim, pada Sabtu (7/5) ia mengatakan Pusat Pembinaan Al-Qur'an ini nantinya akan menjalin kerja sama dengan para alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) dan Institut Ilmu ALquran (IIQ) Jakarta yang ada di Jatim. Lembaga ini akan dipimpin oleh KH Khoirul Manan SQ, juara tahfiz Qur'an 20 juz tingkat nasional yang sebelumnya selama 21 tahun mengajar di Pusat Al-Qur'an Kerajaan Brunei Darussalam.
"Kurikulum, pola pengembangan dan sebagainya akan kami konsultasikan dengan ahlinya, para pakar, utamanya yang ada di JMQ dan Jam'iyah Qurra Wal Huffazh. Semua para ahli Al-Qur'an mulai dari tilawah, tahfiz, tafsir, sampai seni kaligrafi," tutur Jazilul.
Ketua JMQ Jawa Timur dan Ketua Ikatan Alumni PTIQ Jakarta ini pun menjelaskan salah satu poin deklarasi yang dibahas pihaknya menyebutkan Al-Qur'an sebagai wahyu sekaligus mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia sebagai sumber ajaran Islam sehingga keberadaannya harus dijaga.
Jazilul juga menjelaskan Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki 38 kabupaten dan kota dengan ribuan pesantren yang setiap tahunnya mencetak ribuan hafiz-hafizah. Namun, masih sedikit kecintaan masyarakat pada Al-Qur'an juga pemuda yang memiliki minat untuk mengkaji Al-Qur'an lebih dalam. Sehingga hal ini akan menjadi salah satu tugas bagi JMQ untuk terus membumikan Al-Qur'an di tengah masyarakat.
Sebagai informasi, JMQ sebagai organisasi yang mewadahi mahasiswa penghafal Al-Qur'an Jawa Timur di Jakarta mempunyai perhatian akan hal tersebut. JMQ berupaya mewujudkan cita-cita tersebut dengan membangun sebuah pusat pengkajian Al-Qur'an yang kelak mencetak qori-qori'ah, hafiz-hafizah, dan mufassirin yang kompeten. Sehingga diharapkan mampu memupuk kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur'an dan menjadi wadah untuk para pemuda dalam mengkaji Al-Qur'an.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang hadir dalam kesempatan yang sama turut mengapresiasi dan mendukung lahirnya Pusat Pembinaan Al Quran 'Qur'anic Center' di Kota Santri Gresik ini. Ia juga ikut menandatangani pencanangan Quranic Center sebagai bentuk dukungan dan motivasi atas lahirnya gagasan besar ini.
"Dengan lahirnya Pusat Pembinaan Al-Qur'an di Gresik ini akan semakin menguatkan bahwa Gresik sebagai pusatnya talenta-talenta Al-Qur'an baik dari qiraah, tahfiz dan lainnya. Ini luar biasa, mudah-mudahan nanti akan melahirkan juara nasional dan internasional," tutur Aminatun.
Senada dengan Wabup Gresik, Ketua Umum Pimpinan Pusat Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) KH Saifullah Maksum juga sangat mengapresiasi dan mendukung lahirnya gagasan besar yang diprakarsai Gus Jazil dan JMQ Jatim di Ponpes Sunanul Muhtadin, Sidayu Gresik ini.
"Quranic Center di Sidayu, Gresik ini mungkin bukan satu-satunya lembaga yang bergerak di bidang Al-Qur'an, tapi ini gagasan yang komprehensif, strategis dari awal sampai ujung basis dan tujuannya Al-Qur'an," tutur Saifullah.
Saifullah mengatakan potensi JMQ dan pesantren-pesantren Al-Qur'an berserakan dengan gagasan masing-masing. Menurutnya hal ini bisa disinergikan dan dikolaborasikan dengan adanya Qur'anic Center.
"Ini akan menjadi kekuatan besar, salah satu kiblat dari pengembangan studi Al Quran dan menjadi kawah candradimuka bibit-bibit terbaik kegiatan MTQ baik level lokal, nasional maupun internasional," pungkasnya.
(ega/ega)