Warga adat dari tanah Kanekes, Banten selatan, akhirnya diberi hadiah peraturan daerah (perda) tentang adat oleh Pemprov Banten. Perda yang mengurusi kekhasan tradisi penjaga alam itu jadi penantian mereka sejak 4 tahun lalu.
Rangkaian Seba Baduy di Provinsi Banten jadi yang terakhir dilakukan setelah perjalanan dari ujung selatan ke Rangkasbitung lalu ke Serang. Ada 160an peserta yang terdiri dari Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Khusus untuk Baduy Dalam, mereka berjalan puluhan kilometer ke ibu kota provinsi. Di Seba tahun ini, mereka diterima oleh Wakil Gubernur Andika Hazrumy, Sekda Banten Al Muktabar, dan Ketua DPRD Banten Andra Soni di Gedung Negara, Kota Serang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upacara Seba diawali dengan pembacaan doa-doa dengan bahasa Sunda Wiwitan oleh sesepuh adat yang disebut Jaro Tangtu. Selanjutnya, Kepala Desa Kanekes Jaro Saija menyampaikan titipan dan salam kedatangan di upacara wajib bagi masyarakat adat ini.
"Pertama, kami sampaikan Seba membawa peserta 160, semoga Banten aman, tertib," kata Saija seraya mendoakan, Sabtu (7/5/2022).
Baduy katanya telah menantikan ada aturan soal perda adat. Pesan permintaan ini disampaikan sejak 2018 dan beruntung telah disahkan oleh DPRD dan Pemprov Banten.
"Memang kami mengusulkan tentang perda desa adat dan terlaksana hari ini," ujar Saija.
Perda adat ini tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Susunan Kelembagaan, Pengisian Jabatan, dan Masa Jabatan Desa Adat. Perda ini baru disahkan pada Februari 2022 dan drafnya diserahkan secara simbolik ke perwakilan Baduy.
Wakil Gubernur Andika Hazrumy menyebut bahwa permintaan perda oleh Baduy baru bisa disahkan pada awal 2022. Salah satu poin dalam aturan itu adalah mengatur kelembagaan dan masyarakat adat sebagai pelestari alam daerahnya.
"Kami telah menunaikan, langsung diberikan kepada Jaro, setelah perda provinsi ini keluar, otomatis kabupaten yang memiliki desa adat langsung menyusun dan Lebak perda soal desa adat tahun depan selesai," ujarnya.
Seba tahun ini, katanya, memang tidak ramai dibandingkan tahun sebelumnya. Harapannya, tahun depan begitu Corona mereda, ritual wajib bagi masyrakat adat ini bisa lebih ramai sehingga punya daya tarik pengunjung.
"Tahun depan sudah normal Seba Baduy meriah. Ribuan orang bisa hadir di Seba Baduy," pungkasnya.
(bri/isa)