Pun masyarakat, lanjut dia, lebih baik mematuhi aturan dan arahan yang diberikan petugas di lapangan yaitu polisi. Yayat menyebut masyarakat masih bersikap semaunya.
"Nah dengan sikap menerima kondisi dan pengaturan yang diberikan oleh pihak polisi. Jadi kalau terjadi persoalan sekarang ini adalah bentuk suatu sikap dari masyarakat yang 'bagaimana gue saja'," imbuh dia.
Berbagi Informasi Sikapi Kondisi Lalin Tak Tentu
Yayat menyebut berbagi informasi adalah salah satu solusi agar kemacetan tak terjadi. Pemudik harus membiasakan diri dengan aktivitas mencari informasi tentang perjalanan dan situasi di jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu hal yang perlu ditambahkan dalam situasi perjalanan, masyarakat itu harus membuka informasi selama 24 jam, khususnya selama perjalanan. Contohnya meng-update dari Google Map, mengupdate informasi yang dibuka melalui media sosial maupun online, mengupdate sesama pejalan," ujar Yayat.
Yayat menekankan pentingnya komunikasi antara sesama pelaku mudik, sehingga informasi bisa lebih cepat diketahui dan pemudik bisa segera menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
"Jadi kalau mereka melakukan perjalanan bersama, maka update ke teman, sahabat, kerabat yang melakukan perjalanan yang sama. Sehingga mereka saling mengkonfirmasi misalnya yang satu sudah di KM 100, yang satu di KM 50. Updating itu penting. Jadi di sini yang diperlukan adalah komunikasi antara sesama pemudik." lanjut Yayat.
Yayat menuturkan tak cuma pengendara yang terjebak macet saja yang merasa kelelahan. Polisi yang berupaya menjadikan arus lalu lintas lancar pun merasakan hal yang sama.
"Jadi masyarakat juga harus bersikap supportif. Bisa menerima keadaan ini karena apa, karena semuanya mengalami," katanya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.