Wacana Duet Prabowo-Cak Imin Dinilai Bentuk Politik 'Kawin Paksa'

Wacana Duet Prabowo-Cak Imin Dinilai Bentuk Politik 'Kawin Paksa'

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Sabtu, 07 Mei 2022 07:08 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) sebelum pertemuan di DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu-isu kebangsaan di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pd.
Pertemuan Prabowo dengan Cak Imin (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta -

Prediksi Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan menjadi presiden di hari tua membuat PKB melihat peluang untuk diduetkan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pakar politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai duet Prabowo-Cak Imin hanya akan menghasilkan ijtihad politik 'kawin paksa'.

"Komposisi Prabowo-Muhaimin ini merupakan ijtihad politik yang hanya menghasilkan 'kawin paksa'. Jika komposisi itu terus dilanjutkan, hal itu berpotensi menciptakan split ticket voting atau pembelahan arah preferensi politik pemilih partai dengan pilihan capres-cawapres yang didukung partai pilihan mereka," kata Khoirul kepada wartawan, Jumat (6/5/2022).

Khoirul menuturkan, apabila duet Prabowo-Cak Imin terealisasi, belum tentu pemilih PKB akan mencoblos keduanya. Sebab, kata Khoirul, ada catatan eksploitasi politik identitas yang pernah terjadi pada Pemilu 2019 saat Prabowo maju menjadi capres membuat NU turun tangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya, jika Prabowo-Muhaimin maju, belum tentu pemilih PKB akan mencoblos Prabowo-Muhaimin mengingat sejumlah catatan akutnya eksploitasi politik identitas pada Pemilu 2019 yang membuat banyak elemen Nahdlatul Ulama (NU) harus turun tangan, hingga PDIP sendiri legawa dan merasa urgen untuk memberikan posisi wapres kepada perwakilan NU," ucapnya.

"Jadi, pasangan Prabowo-Muhaimin cukup menjanjikan untuk membentuk koalisi, namun efektivitas mesin politik yang dihasilkan cenderung tidak akan produktif dan optimal," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Prediksi Gus Dur

Seperti diketahui, salah satu cucu pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, KH Irfan Yusuf Hakim atau Gus Irfan, berbicara 'prediksi' Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi presiden saat usia tua. Prediksi itu membuat PKB melihat peluang baik Prabowo bisa berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Prediksi Gus Dur diungkap Gus Irfan saat Prabowo berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng dan berziarah ke makam Presiden ke-4 Gus Dur. Kunjungan Prabowo ke Tebuireng merupakan lanjutan perjalanan silaturahmi Lebaran di Jawa Timur. Di Tebuireng, Prabowo disambut langsung oleh pimpinan Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau akrab disapa Gus Kikin.

"Saya memang sudah sering datang ke sini, merasa dekat dengan keluarga besar (Ponpes) Tebuireng. Dan saat libur ini saya keliling silaturahmi Lebaran dengan sahabat-sahabat lama saya. Pembahasannya ya yang ringan-ringan saja, melepas rasa kangen, ya," ujar Prabowo, Rabu (4/5/2022).

Baca berita selengkapnya di halaman berikut

Simak juga 'Momen Prabowo Puji Khofifah: Dari Dulu Saya Perhatikan Jejaknya':

[Gambas:Video 20detik]



Gus Dur diketahui pernah berucap bahwa Prabowo akan menjadi presiden di usia tua. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Gus Irfan, salah satu cucu pendiri NU KH Hasyim Asy'ari yang juga keluarga besar Ponpes Tebuireng.

"Saya mengutip ucapan Gus Dur, beliau pernah mengatakan Pak Prabowo jadi presiden di usia tua. Insyaallah 2024," ungkap Gus Irfan.

Peluang Baik PKB Duetkan Prabowo-Cak Imin


Gus Irfan menyitir ucapan Gus Dur soal Prabowo Subianto menjadi presiden saat usia tua. PKB melihat adanya peluang baik dari harapan Gus Irfan.

"Gus Dur itu bagi PKB, selain sebagai pendiri, juga kami anggap wali, yang ucapan dan pikirannya sangat visioner melampaui zaman. Semoga ini tanda baik bagi kerja sama dan koalisi yang lebih kuat dengan PKB," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (5/5).

Halaman 3 dari 2
(dek/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads