TNI Kirim Alat untuk Atasi Kerusakan Jaringan Komunikasi

Jakarta - Gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah selain merusak puluhan ribu bangunan, juga jaringan komunikasi. Untuk membantu mengatasi itu, Mabes TNI mengirimkan tim Komunikasi Elektronik (Komlek)."Untuk mengatasi kerusakan sarana komunikasi di daerah yang terkena gempa, Mabes TNI mengirimkan satu tim Komlek yang beranggotakan 12 personel," jelas Kasubdis Liputan dan Publikasi Puspen TNI Letkol Caj Edi Sulistiadie dalam rilisnya yang diterima detikcom, Rabu (31/5/2006).Menurut Edi, tim Komlek juga membawa alat komunikasi satelit dan radio, yaitu 5 unit single side band (SSB), 5 unit very high frequency (VHF) dan Ripiter Link, serta 60 buah Handy Talky (HT). Kesemua alat yang dibawa guna memperlancar saluran informasi, komunikasi data, telepon, faxsimile dan video conference.Tim Komlek yang dipimpin oleh Komandan Satuan Komunikasi dan Elektronik (Dansatkomlek) Brigjen TNI Meiyanto berangkat menuju Yogyakarta, kemarin Selasa (30/5/2006). Hari ini, tim tersebut tengah menggelar peralatan komunikasi."Jadi diharapkan besok, Kamis tanggal 1 Juni, jaringan komunikasi Bantul, Yogya, Klaten dan Solo sudah berjalan," ujar Edi lagi. Edi juga menambahkan bahwa hari ini telah diberangkatkan 30 ton bantuan kemanusiaan bagi korban gempa. Bantuan itu berupa makanan dan minuman kemasan serta kantong mayat yang diberangkatkabn dengan menggunakan pesawat hercules dari Lanud Halim Perdana Kusumah.Sementara, salah satu anggota Puspen TNI Kapten Inf Setyo menjelaskan, Satgas Kesehatan TNI hari ini telah melayani 1300 orang korban gempa. Baik yang luka ringan maupun berat, bahkan telah berhasil mengoperasi 14 orang yang mengalami patah tulang di rs lapangan Pleret, Bantul.Menurut Letkol Ckm Ben Yura Rimba, selama ini konsep pelayanan selama tiga hari menunggu pasien. Tapi mulai hari keempat pihaknya menyiapkan kendaraan untuk menjemput pasien dan membawa ke tempat pelayanan kesehatan. Di Pleret juga terdapat tim kesehatan Singapura. (zal/)